Ambon (ANTARA News) - Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan demokrasi
dan perdamaian harus sejalan karena demokrasi dapat terkonsolidasi
lewat pengelolaan konflik secara damai.
"Konflik yang sering terjadi di dalam masyarakat perlu dikelola
dengan baik, sehingga keinginan ataupun emosional masyarakat untuk terus
berkonflik dapat diredam," kata Gubernur Said dalam sambutan yang
dibacakan Kepala Kesbangpol Provinsi Maluku, Ali Sella, pada Seminar
Demokrasi Pasca Konflik, Kekerasan, dan Pembangunan Perdamaian di
Maluku, yang diselenggarakan Institut Tifa Damai Maluku," di Ambon,
Kamis.
Menurut dia, masyarakat perlu diarahkan untuk membangun kreativitas
dan inovasi, guna menciptakan hal-hal yang positif dan konstruktif.
"Saya mengapresiasi pelaksanaan seminar yang diselenggarakan oleh
Institut Tifa Damai Maluku yang selama ini telah menunjukan peran dan
fungsinya, serta berkontribusi secara nyata, sebagai salah satu motor
penggerak dalam menciptakan tatanan sosial kemasyarakatan yang aman dan
damai," ujarnya.
Karena itu, melalui kegiatan seminar ini, berbagai upaya penyerasian
dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan pembangunan yang peduli terhadap
pengelolaan konflik, dapat dilakukan secara tepat sasaran.
"Berbagai potensi konflik yang ada di dalam masyarakat, kiranya
dapat dikelola dengan baik, sehingga keinginan ataupun emosional
masyarakat untuk berkonflik dapat diredam, bahkan diarahkan untuk
membangun kreativitas dan inovasi, guna menciptakan hal-hal yang positif
dan konstruktif," kata Gubernur Said.
Ia mengatakan, masyarakat di daerah ini, baik secara individu maupun
kelompok, merupakan pelaku utama dalam membangun kehidupan bersama
antar sesama anak bangsa.
Sehingga sepatutnya memiliki kesadaran untuk membangun hidup bersama
dalam suasana aman dan damai. Karena dalam suasana seperti ini semua
dapat melaksanakan pembangunan untuk kemajuan dan kesejahteraan seluruh
masyarakat di daerah ini.
"Saya perlu mengimbau kepada para latupati, tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, serta elemen masyarakat lainnya,
untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang strategis dalam mengelola konflik
dan membangun perdamaian," pinta Gubernur Said.
"Saya yakin, tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh
elemen masyarakat, apa yang diperjuangkan oleh pemerintah daerah maupun
kontribusi yang ditunjukkan oleh Institut Tifa Damai Maluku tidak punya
arti apa-apa," katanya.
Jumat, 10 April 2015
Pengelolaan konflik secara damai konsolidasikan demokrasi damai
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar