Denpasar (ANTARA News) - Sebanyak empat korban meninggal akibat bentrok
di sejumlah tempat di Kota Denpasar yang berawal dari bentrok
antar-narapidana di dalam Lembaga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas
II A Kerobokan, Kabupaten Badung, Kamis malam.
Bentrokan narapidana dari dua ormas yang berbeda mengakibatkan
seorang meninggal yang kemudian memicu bentrok di beberapa tempat di
kota Denpasar hingga seluruhnya menelan empat korban jiwa.
"Ada empat korban tewas yang kami terima akibat bentrokan antar-
ormas itu," kata seorang Petugas Forensik RSUP Sanglah Denpasar yang
tidak mau disebutkan namanya, di Denpasar, Kamis malam.
Bentrokan antar-kedua ormas itu antara lain terjadi di Jalan Teuku
Umar Denpasar yang menyebabkan seorang lagi tewas di tempat dan sejumlah
mengalami luka-luka yang segera dilarikan ke RSUP Sanglah Denpasar.
Bentrokan juga terjadi di Jalan Mahendrata Denpasar dan Kawasan Renon yang mengakibatkan sejumlah korban luka-luka.
Sejumlah korban luka-luka setelah menjalani perawatan di Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar dua lagi meninggal sehingga totalnya
menjadi empat orang.
Pantauan Antara di RSUP Sanglah, dua korban yang tewas mengenaskan
itu yakni Robot dan Dore yang merupakan korban bentrokan tewas di Lapas
Kerobokan, Denpasar.
Kemudian, dua korban tewas yang baru akibat bentrok di Jalan Teuku
Umar Denpasar, saat menjalani perawatan di RSUP Sanglah belum diketahui
identitasnya. "Jenazah masih dititipkan di kamar jenazah," katannya.
Sedangkan, lima korban luka-luka saat ini masih menjalani perawatan
intensif di RSUP Sanglah, diantaranya Putu Semal dan Doglet yang
mengalami luka tebas pada ketiak kiri dan kanan.
Di depan ruang jenazah RSUP Sanglah dan IGD rumah Sakit itu, tampak
puluhan petugas berjaga. Sebelumnya, dikabarkan terjadi bentrokan
antara dua kubu ormas yang menghuni Lapas Kerobokan, Pukul 16.00 Wita
dan berlanjut bentrokan terjadi di Jalan Teuku Umar, Denpasar, Pukul
17.45 Wita.
Jumat, 18 Desember 2015
Bentrok napi dua ormas Lapas Kerobokan meluber ke luar, empat tewas
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar