Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya memburu sindikat pelaku gadai
mobil diduga tanpa kelengkapan dokumen alias "bodong" dan
diperjualbelikan.
Kepala Subdirektorat Kendaraan Bermotor Direktorat Reserse Kriminal
Umum Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Budi Hermanto di Jakarta,
Minggu, mengatakan, awalnya petugas menangkap pengemudi berinisial DW
yang mengendarai mobil bernopol L-1126-AS.
"Setelah diperiksa kendaraan itu dilengkapi dokumen yang bukan peruntukannya," kata Budi.
Usai mengamankan DW, polisi memeriksa nomor rangka dan nomor mesin
mobil tersebut, namun kendaraan bernomor polisi asal Surabaya (Jawa
Timur) itu merupakan mobil dari DKI Jakarta.
Selanjutnya, polisi menginterogasi DW untuk menjelaskan asal mobil tersebut karena diduga "bodong".
Kepada polisi, DW mengaku mendapatkan kendaraan dari seseorang
berinisial BS dengan status gadai sebesar Rp40 juta pada 2014.
Saat ini, polisi masih memburu BS yang diduga menggadaikan kendaraan tanpa kelengkapan dokumen resmi tersebut.
Sebelumnya, anggota Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya
juga meringkus seorang pekerja honorer Kementerian Desa Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berinisial BH (33) yang diduga
terlibat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
BH membeli kendaraan dengan STNK palsu seharga Rp60 juta dari EK
melalui perantara W di Serang Banten sekitar dua bulan lalu.
Polisi masih memburu kedua tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO) itu.
Senin, 21 Desember 2015
Polda Metro buru sindikat gadai mobil "bodong"
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar