Washington (ANTARA News) - Ekonomi Iran akan terus menderita sampai
sanksi internasional dicabut dan negara ini mampu secara signifikan
meningkatkan ekspor minyaknya, Dana Moneter Internasional (IMF)
mengatakan, Senin.
"Penurunan tajam harga minyak dunia, neraca keuangan perusahaan dan
bank yang ketat, serta penundaan konsumsi dan keputusan investasi
menjelang pencabutan sanksi ekonomi, telah secara signifikan
memperlambat aktivitas ekonomi sejak kuartal keempat 2014/15," kata IMF
dalam ulasan tahunannya, lapor AFP.
Akibatnya, pertumbuhan ekonomi riil diperkirakan mendekati nol (-0,5
persen hingga 0,5 persen) untuk 2015-16. Inflasi diperkirakan akan
tetap dekat 14 persen hingga akhir tahun.
"Prospek untuk 2016/17 lebih cerah, karena pencabutan sanksi
ekonomi. Produksi minyak yang lebih tinggi, biaya lebih rendah untuk
transaksi perdagangan dan keuangan, serta dikembalikannya akses ke
aset-aset di luar negeri, diperkirakan akan mengangkat PDB riil ke
sekitar 4,0-5,5 persen tahun depan," kata IMF.
IMF mendesak Iran untuk melakukan kebijakan moneter dan fiskal yang
hati-hati sebagai cara untuk menjaga inflasi di bawah 10 persen.
IMF juga memuji pengumuman oleh pemerintah Iran bahwa pihaknya akan
menyatukan pasar valuta asing dan menghapus pembatasan valuta asing
serta beberapa praktek mata uang.
(Uu.A026)
Selasa, 22 Desember 2015
IMF: ekonomi Iran akan menderita sampai sanksi dicabut
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar