London (ANTARA News) - Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, selama di
Madrid mengadakan pertemuan dengan Sekjen Organisasi Pariwisata Dunia
PBB atau UN WTO (UN World Tourism Organization) Thaleb Rifai, dan
jajaran eksekutif UN WTO di Markas Besar UN WTO di Madrid, Spanyol.
Dalam pertemuan yang sangat substantif Menteri Arief Yahya menyampaikan
kebijakan Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kapasitas industri
pariwisata dan target jumlah wisatawan mancanegara, dari 10 menjadi 20
juta per-tahun, demikian keterangan dari KBRI Madrid yang diterima
Antara London, Senin.
Langkah-langkah tersebut antara lain deregulasi, inovasi dan promosi,
meliputi regulasi yang memberikan fasilitas bebas visa kunjungan wisata
kepada 90 negara, menghapuskan hambatan CAIT yang membuka pelabuhan di
Indonesia bagi kapal (yach, sail) asing.
Selain itu menghapuskan prinsip sabotase kapal pesiar sehingga kapal
pesiar asing dapat berlabuh di lima pelabuhan utama Indonesia, Inovasi
berupa pengembangan 10 destinasi baru di luar Bali dan promosi melalui
berbagai media promosi, baik konvensional maupun non-konvensional berupa
digital marketing dan smart destination.
Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta kerjasama UN WTO mengadakan
analisa tentang efektifitas kebijakan bebas visa dan penyelenggaraan
seminar "Beyond Bali Destinations: Opportunities & Challenges" yang
ditanggapi sangat positif Sekjen UN WTO.
Selain itu pihak UN WTO menyatakan langkah yang diambil Pemerintah
Indonesia sudah sangat tepat (on the right track) dan Sekretariat UN
WTO akan membantu mempromosikannya ke negara-negara anggota UN WTO
lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Arief Yahya mengharapkan dukungan UN
WTO sebagai calon penerima Penghargaan Pariwisata Dunia (UN WTO Award),
untuk tiga kategori inovasi, yakni inovasi yang dilakukan Pemerintah
(public policy and governance), Masyarakat (NGO and community) dan
Perusahaan (corporate).
Untuk kategori Pemerintah, diusulkan Banyuwangi Jawa Timur dan kategori
LSM dan Masyarakat diusulkan Resort Pemuteran di Bali Utara dan
kategori Perusahaan diusulkan tiga kegiatan pelestarian lingkungan dan
pariwisata yang dilakukan perusahaan penerbangan nasional Garuda
Indonesia (Kuta Beach Clean Up, Rewards to Indonesian Teachers, Villages
Assistance in Lombok and Bali).
Indonesia mengharapkan UN WTO dapat memilih Indonesia karena
Penghargaan UN WTO sangat penting untuk meyakinkan pemangku kepentingan
pariwisata di Indonesia pentingnya pembangunan industri pariwisata yang
mengindahkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan promosi pariwisata
Indonesia di mancanegara.
Senin, 07 Desember 2015
Menteri Arief Yahya bertemu Sekjen UN WTO di Madrid
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar