Jakarta
(ANTARA News) - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono berencana
membicarakan masalah agresi militer Israel ke Jalur Gaza dengan Presiden
Amerika Serikat Barack Obama untuk menghentikan laju agresi negara
Zionis tersebut.
"Baru
saja satu setengah jam yang lalu saya berbicara dengan Sekjen PBB Ban
Ki-moon. Sementara Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sedang mencari
waktu untuk saya bisa berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Barack
Obama," kata Presiden Yudhoyono dalam acara peringatan Nuzulul Quran di
Istana Negara, Jakarta, Rabu malam.
SBY
juga mengungkapkan, Indonesia sebelumnya juga telah menyampaikan
melalui pembicaraan telepon pada 11 Juli 2014 kepada Presiden Iran
Hassan Rouhani.
Pembicaraan Presiden Yudhoyono dengan Presiden Iran dalam kapasitas Hassan Rouhani sebagai Ketua Gerakan Non Blok.
"Alhamdulillah, Presiden Rouhani sangat setuju dengan posisi Indonesia menuju perdamaian dan keamanan di jalur Gaza.," katanya.
Ia
juga mengemukakan, Indonesia telah melakukan langkah-langkah diplomatik
melalui berbagai forum baik melalui Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
maupun organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam
forum PBB, ujarnya, Indonesia telah menggalang kerjasama dengan
berbagai negara sehingga terselenggara Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB
pada tanggal 12 Juli 2014 lalu.
"Sidang Darurat itu telah menghasilkan keputusan mendesak kedua pihak yang bertikai, untuk mencapai genjatan senjata," katanya.
SBY
juga telah mendengar berita dari berbagai media internasional terkait
upaya Mesir yang telah mengusulkan kesepakatan gencatan senjata antara
Israel dan Hamas.
Untuk
itu, Presien juga berdoa agar kedua pihak yang bertikai dapat menerima
usulan itu agar siklus kekerasan di jalur Gaza dapat segera diakhiri.
"Saya
sungguh ingin para pemimpin dunia memiliki semangat dan komitmen yang
sama untuk segera mengakhiri aksi kekerasan di Palestina, sehingga
perundingan damai bagi kemerdekaan bangsa Palestina dapat dilanjutkan,"
katanya.
(M040/H-KWR)
Editor: Tasrief Tarmizi
0 komentar:
Posting Komentar