Jakarta
(ANTARA News) - Pengamat politik Yudi Latif menilai presiden terpilih
Joko Widodo ingin mendengar usulan rakyat dengan meminta partisipasi
publik dalam memberi pandangan terkait nama-nama menteri yang dianggap
layak.
Dalam
akun Facebook Jokowi center, diunggah lembaran Kabinet Alternatif
Usulan Rakyat (KAUR). Terdapat 34 daftar menteri yang masing-masing
terdiri dari tiga nama pilihan dan satu opsi yang bisa diisi sendiri di
luar nama-nama tersebut.
"Ya
wajar saja, dia kan mau mendengar usulan dari rakyat. Dia mau menampung
suara dari bawah, kan dia pernah bilang kalau demokrasi itu mendengar
suara rakyat. Dia mau menjaring aspirasi dari bawah," kata Yudi saat
dihubungi Antara dari Jakarta, Kamis.
Adapun
Jokowi mengakui hal tersebut sekedar untuk masukan yang akan ditampung.
Ia memastikan akan memilih sosok menteri sesuai kriteria yang akan
sama-sama disusun bersama partai koalisinya namun ia yang akan memegang
keputusan akhir.
Hal
ini pun diyakini Yudi bahwa Jokowi pasti mempertimbangkan partai yang
selama ini koalisi, namun keputusan ada ditangan Jokowi.
Menurut Yudi, Jokowi tidak akan sekadar bagi-bagi kursi seperti kabinet sebelumnya.
"Jokowi
pasti akan mempertimbangkan partai yang selama ini koalisi tapi dia kan
sudah komitmen akan memilih menteri dari profesional," ujar Yudi.
"Profesional
itu bisa dari luar partai maupun dari internal partai. Dari internal
partai kan ada yang profesional, dia juga pasti pertimbangkan
keseimbangan partisipasi dari partai. Namun dia yang akan menentukan,
bukan partai yang memilih lalu memberi nama pada Jokowi dan dia tinggal
terima," jelas Yudi.
Dalam
lembaran KAUR, tertulis bahwa Jokowi Center dan Radio Jokowi memutuskan
untuk ikut mengawal proses penjaringan nama-nama calon menteri yang
dianggap layak oleh rakyat.
"Pemilihan
menteri memang hak prerogatif Presiden. Namun bukan berarti rakyat
tidak bisa berpartisipasi," demikian tertulis dalam lembaran tersebut.
"Di
dalam memilih daftar nama calon-calon menteri ini, kami melakukan
diskusi intensif dengan berbagai kalangan: aktivis, intelektual,
wartawan dan juga para politikus. Nama-nama ini kami hadirkan, dan Anda
kami persilakan untuk memilihnya sebagai bagian dari laku politik"
(M047/R010)
(M047/R010)
Editor: Ruslan Burhani
0 komentar:
Posting Komentar