London
(ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada Senin, karena
berkurangnya kekhawatiran pasokan lebih ketat terkait dengan kekerasan
di Irak dan gangguan Libya, kata para analis.
Minyak
mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, turun 41 sen menjadi
berdiri di 110,63 dolar AS per barel pada akhir transaksi di London.
Patokan
AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk
pengiriman Agustus, turun 75 sen menjadi 103,31 dolar AS per barel
dibandingkan dengan penutupan Jumat.
Desmond
Chua, analis pasar di CMC Markets di Singapura, mengatakan harga minyak
"terus bergerak lebih rendah karena produksi Irak tetap tidak
terpengaruh oleh kerusuhan baru-baru ini".
Kelompok
pemberontak telah menduduki sebagian besar wilayah Irak dan semakin
mendekati Baghdad menyusul serangan yang dilancarkan sejak 9 Juni,
memaksa ratusan ribu orang mengungsi dan semula mengkhawatirkan pasar
minyak dunia.
Namun,
setelah hampir empat minggu pertempuran dengan pasukan pemerintah,
kelompok pemberontak belum secara langsung mengancam wilayah penghasil
minyak utama di selatan negara itu.
Irak
adalah produsen terbesar kedua di 12 negara anggota kartel minyak OPEC,
menghasilkan 3,4 juta barel per hari dan memiliki lebih dari 11 persen
dari cadangan terbukti dunia.
Harga juga sedang ditarik turun oleh prospek produksi minyak Libya kembali normal, kata para pedagang.
Produksi
Libya telah sangat terbatas selama satu tahun terakhir setelah
pemberontak memblokade terminal-terminal ekspor sebagai bagian dari
upaya mengembalikan otonomi di wilayah timur negara itu.
Produksi
Libya saat ini berdiri di 320.000 barel per hari, sekitar seperlima
dari produksi normal. Namun pembukaan kembali dua terminal akan
menaikkan produksinya sekitar 500.000 barel per hari menurut analis.
Sementara
data pekerjaan AS minggu lalu menunjukkan bahwa ekonomi terbesar dunia
itu menambahkan 288.000 pekerjaan pada Juni, jauh di atas ekspektasi
215.000. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 6,1 persen dari 6,3
persen pada Mei.
Indeks
Dow Jones Industrial Average ditutup di atas 17.000 untuk pertama
kalinya pada Kamis (3/7) setelah rilis data pekerjaan mantap.
Pasar AS tutup pada Jumat (4/7) karena libur Hari Kemerdekaan dan dibuka lebih rendah di tengah aksi ambil untung pada Senin.
Chua
mengatakan investor selanjutnya akan menunggu risalah pertemuan Federal
Reserve pada Juni yang akan dirilis Rabu untuk petunjuk tentang
kekuatan ekonomi AS, demikian AFP melaporkan.
(SYS/A026)
Editor: Suryanto
0 komentar:
Posting Komentar