Bangkalan
(ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan, Jawa
Timur, Fauzan Djakfar, mengakui memang ada beberapa tempat pemungutan
suara (TPS) yang perolehan suara nol untuk pasangan capres/cawapres Joko
Widodo-Jusuf Kalla.
"Ada 20 TPS yang nol hasil perolehan suaranya untuk pasangan capres/cawapres Jokowi-JK," katanya, Rabu malam.
Ke-20 TPS tersebar di lima kecamatan, yakni Burneh, Tanah Merah, Galis, Klampis dan Konang.
Di
20 TPS tersebut, saksi dari pasangan capres nomor urut 2 itu memang ada
dan hadir secara langsung di lokasi TPS, termasuk saksi dari pasangan
calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Setelah
saya tanya, saksi paslon nomor urut itu ternyata tidak menjoblos di
tempat mereka bertugas, tapi di rumah mereka masing-masing," tutur
Fauzan.
Dengan
demikian, wajar apabila dalam TPS tersebut tidak ada suara Jokowi-JK,
kendatipun ada saksi dari pasangan calon itu di TPS tersebut.
Pernyataan
Ketua KPU Bangkalan ini disampaikan untuk menyikapi adanya tim
pemenangan Jokowi-JK dari Jakarta yang turun langsung ke Bangkalan untuk
melakukan penelitian dan pengumpulan alat bukti terkait kosongnya
perolehan suara Jokowi-JK di 20 TPS itu.
Salah
satu tim pemenangan Jokowi-JK di Jakarta yang datang secara langsung ke
Bangkalan ialah politikus senior PDI Perjuangan Cahyo Kumolo. Bahkan
yang bersangkutan juga sempat hadir secara langsung ke lokasi
rekapitulasi manual hasil perolehan suara pilpres yang digelar di Aula
PKPN Bangkalan, Rabu (16/7).
"Selain
ingin menyaksikan secara langsung proses rekapitulasi, saya juga datang
untuk mengumpulkan bukti-bukti, terkait adanya 20 TPS yang nol persen
dari suara Jokowi-JK ini," jelasnya.
Pemilu
presiden 9 Juli 2014 di Bangkalan digelar di 2.549 TPS yang tersebar di
281 desa/kelurahan di 18 kecamatan dengan jumlah calon pemilih sebanyak
966.428 orang.
Pilpres
di Bangkalan kali ini melibatkan sebanyak 18.781 penyelenggara pemilu,
meliputi 17.843 anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS),
843 panitia pemungutan suara (PPS), 90 anggota panitia pemilihan
kecamatan (PPK) dan lima anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jumlah
petugas yang diterjunkan guna mengamankan pelaksanaan pemungutan suara
ini sebanyak 419 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri dengan
jumlah pengawas sebanyak 619 orang. Mereka itu terdiri dari 562 anggota
panitia pengawas lapangan (PPL) dan pengawas relawan, 54 anggota panitia
pengawas kecamatan dan lima anggota panwaslu.
Pilpres
9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil
presiden, yakni pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan Joko
Widodo-Jusuf Kalla.
(KR-ZIZ/S012)
Editor: Tasrief Tarmizi
0 komentar:
Posting Komentar