Mataram
(ANTARA News) - Kapolda Nusa Tenggara Barat Brigjen Pol Moechgiyarto
menegaskan telah menginstruksikan seluruh jajaran Polres untuk mengambil
tindakan tegas terhadap konvoi kendaraan pendukung pasangan calon
presiden dan calon wakil presiden yang merayakan kemenangan di jalan
raya setelah penetapan Komisi Pemilihan Umum pusat 22 Juli.
"Kita
berharap penetapan KPU berjalan mulus, kedua belah pihak mampu bersikap
dewasa, bersedia siap kalah dan menang. Kalaupun menang lalu kemudian
bersikap hura hura akan kita antisipasi dan saya sudah intruksikan
jajaran Polres bagi yang melakukan kegiatan hura-hura konvoi untuk
dibubarkan," katanya di Mataram, Senin.
Untuk
itu, jenderal bintang satu ini mengimbau kepada seluruh masyarakat
maupun para pendukung kedua pasangan calon presiden dan calon wakil
presiden untuk tetap menjaga daerah tetap aman, tidak melakukan eforia
secara berlebihan.
"Saya
sudah menyampaikan kepada kedua kubu dan kedua kubu sudah menyampaikan
ke pihak masing-masing, merekapun sudah mengerti akan hal itu," ujarnya.
Di
samping itu, orang nomor satu dijajaran Polda NTB ini menjamin selama
proses penetapan rekapitulasi suara hasil pemilu presiden tingkat
nasional oleh KPU pusat, situasi keamanan di wilayah NTB akan tetap
kondusif.
Menurut
dia, sampai dengan saat ini situasi di wilayah NTB masih tetap aman,
belum ada begitu gangguan berarti terkait pelaksanaan Pilpres maupun
menjelang penetapan hasil rekapitulasi suara tingkat nasional oleh KPU.
Sementara
itu, terkait kesigapan personil kepolisian, Moechgiyarto menyatakan,
bahwa personil kepolisian tetap akan disiagakan sampai berakhir proses
penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU pusat.
(NIA/A029)
Editor: B Kunto Wibisono
0 komentar:
Posting Komentar