Banyuwangi (ANTARA News) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
mengajak warganya untuk menebarkan sikap-sikap yang ramah dan toleran,
khususnya dalam konteks beda agama.
"Saling menjalin kesepahaman antarumat beragama sangat penting untuk memastikan terciptanya masyarakat yang ramah dan toleran. Banyak negara hancur karena konflik antarumat beragama yang tak berkesudahan. Kita semua harus belajar dari itu," katanya saat menghadiri perayaan Natal bersama umat Kristen dan Katolik se-Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (30/12) malam.
Anas menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang ramah dan penuh toleransi. Karena itu ia berharap agar tidak ada kebencian karena perbedaan agama.
Di Banyuwangi sendiri, kata dia, forum pertemuan antarpemuka agama rutin digelar. Dari forum itu, dijalin dialog dan saling pengertian. Sejumlah program pembangunan pun melibatkan para tokoh agama. Bahkan, Pemkab Banyuwangi juga kerap meminta bantuan pemuka agama untuk menyosialisasikan program pembangunan.
"Banyuwangi telah ditetapkan sebagai daerah Welas Asih atau Comppasionate City bersama sejumlah kota lain di dunia. Ini karena kita semua di Banyuwangi rukun, selalu menebar toleransi dalam keseharian," kata bupati berusia 41 tahun itu.
Menurut Anas, merawat kebhinnekaan adalah kewajiban semua warga. Kebhinnekaan adalah modal untuk membangun bangsa. Negara harus hadir untuk memastikan kebhinnekaan tetap terawat.
"Semua umat beragama nyaman dan aman menjalankan ibadahnya. Kebhinnekaan ini menjadi hulu yang nantinya berhilir pada kekuatan bangsa. Mari rawat bersama-sama," ajak Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim tersebut.
Anas pada kesempatan itu mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani di Banyuwangi. "Atas nama Pemkab Banyuwangi, kami mengucapkan selamat dan terima kasih atas peran semua warga, termasuk umat Kristiani, dalam membangun Banyuwangi secara bersama-sama," katanya.
Setelah menyampaikan sambutan dan beramah tamah, Anas pun berpamitan. Acara dilanjutkan dengan prosesi ibadah. Dalam perayaan Natal tahun ini, tema yang diambil adalah "Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga".
Selain Anas, turut hadir Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko dan perwakilan dari pemuka berbagai agama. Acara dihadiri sekitar 1.500 umat Kristiani dari berbagai gereja yang ada di kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu.
"Saling menjalin kesepahaman antarumat beragama sangat penting untuk memastikan terciptanya masyarakat yang ramah dan toleran. Banyak negara hancur karena konflik antarumat beragama yang tak berkesudahan. Kita semua harus belajar dari itu," katanya saat menghadiri perayaan Natal bersama umat Kristen dan Katolik se-Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (30/12) malam.
Anas menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang ramah dan penuh toleransi. Karena itu ia berharap agar tidak ada kebencian karena perbedaan agama.
Di Banyuwangi sendiri, kata dia, forum pertemuan antarpemuka agama rutin digelar. Dari forum itu, dijalin dialog dan saling pengertian. Sejumlah program pembangunan pun melibatkan para tokoh agama. Bahkan, Pemkab Banyuwangi juga kerap meminta bantuan pemuka agama untuk menyosialisasikan program pembangunan.
"Banyuwangi telah ditetapkan sebagai daerah Welas Asih atau Comppasionate City bersama sejumlah kota lain di dunia. Ini karena kita semua di Banyuwangi rukun, selalu menebar toleransi dalam keseharian," kata bupati berusia 41 tahun itu.
Menurut Anas, merawat kebhinnekaan adalah kewajiban semua warga. Kebhinnekaan adalah modal untuk membangun bangsa. Negara harus hadir untuk memastikan kebhinnekaan tetap terawat.
"Semua umat beragama nyaman dan aman menjalankan ibadahnya. Kebhinnekaan ini menjadi hulu yang nantinya berhilir pada kekuatan bangsa. Mari rawat bersama-sama," ajak Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim tersebut.
Anas pada kesempatan itu mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani di Banyuwangi. "Atas nama Pemkab Banyuwangi, kami mengucapkan selamat dan terima kasih atas peran semua warga, termasuk umat Kristiani, dalam membangun Banyuwangi secara bersama-sama," katanya.
Setelah menyampaikan sambutan dan beramah tamah, Anas pun berpamitan. Acara dilanjutkan dengan prosesi ibadah. Dalam perayaan Natal tahun ini, tema yang diambil adalah "Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga".
Selain Anas, turut hadir Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko dan perwakilan dari pemuka berbagai agama. Acara dihadiri sekitar 1.500 umat Kristiani dari berbagai gereja yang ada di kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014
0 komentar:
Posting Komentar