Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta,
Agung Laksono menyatakan rapat pleno yang digelar pihaknya sudah
membekali lima orang juru runding terkait hal-hal yang dapat
dinegosiasikan dengan kubu Aburizal Bakrie.
"Kami tadi rapat pleno internal. Rapat memberikan masukan bagi juru
runding, sehingga juru runding sebelum bertugas melakukan rapat pleno
dulu, ada yang boleh dibicarakan (dinegosiasikan), ada yang harga mati,"
ujar Agung Laksono di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin.
Menurut Agung, rapat pleno juga mengukuhkan susunan pengurus Golkar
hasil Munas Jakarta, yang ditetapkan dari tingkat pusat hingga
pembagian koordinator wilayah.
"Hampir mirip kepengurusan saat Golkar dipimpin Akbar Tandjung, di
mana ada korwil, dan dipadu dengan kepengurusan sekarang. Pengurus
memiliki tugas fungsional dan teritorial," katanya.
Agung meminta seluruh pengurus melakukan sosialisasi hasil Munas
Jakarta kepada kader daerah, agar mereka mengetahui bahwa Munas Jakarta
digelar untuk membentuk partai demokratis.
Agung meyakini perselisihan di internal Golkar akan segera
selesai. Menurut dia negara yang bermusuhan sejak dulu pun bisa
berdamai, apalagi Golkar.
"Kami coba dulu (berunding). Kami tidak mau terjebak dalam pesimisme," katanya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, yang juga juru
runding kubu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso mengatakan ada sejumlah
hal yang akan dirundingkan dengan kubu Ical.
Pihaknya antara lain akan menawarkan agar Golkar melepaskan diri
dari Koalisi Merah Putih (KMP) tanpa harus mendeklarasikan mendukung
Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Jadi mirip dengan apa yang dilakukan Demokrat. Tapi
kecenderungannya mendukung pemerintahan yang sah, sehingga tidak
otomatis sama dengan Demokrat," ujar Priyo.
Tawaran lainnya yakni kubu Agung menginginkan agar kubu Ical bisa
menyetujui Perppu Pilkada yang dikeluarkan Susilo Bambang Yudhoyono,
karena desakan publik masih menginginkan pilkada secara langsung.
"Ini kita tawarkan, mudah-mudahan juru runding Ical bisa
menyetujui. Setelah itu baru kita bicara untuk rujuk atau islah," kata
Priyo.
Priyo menegaskan upaya islah merupakan langkah prioritas yang akan
ditempuh selain bisa juga melakukan munas gabungan atau melalui jalur
pengadilan. Namun dua opsi terakhir dinilainya sangat menyita waktu.
Sedangkan mekanisme penyelesaian melalui mahkamah partai menurut
dia, sangat kecil peluangnya, karena hanya akan memperdebatkan mahkamah
partai mana yang bakal diberi mandat menyelesaikan persoalan.
"Risiko Golkar besar kalau perundingan gagal. Karena kalau itu
gagal, mau tidak mau harus melalui munas atau pengadilan, dan keduanya
sangat tinggi biaya politik dan sosialnya," ujarnya.
Priyo juga khawatir apabila perundingan gagal maka akan mengganggu
konsentrasi Golkar dalam menghadapi Pilkada tahun depan.
Sejauh ini pengurus Partai Golkar dari kubu Agung Laksono dan kubu
Aburizal Bakrie (Ical) menyatakan telah mempersiapkan masing-masing lima
juru runding untuk menyelesaikan perselisihan internal dan mencapai
kesepakatan islah.
Menurut politisi Golkar yang merupakan loyalis Ical, Theo L.
Sambuaga, juru runding dari pihaknya diketuai Sharif Cicip Sutardjo,
dengan wakil ketua MS Hidayat dan anggotanya Theo L. Sambuaga, Fredi
Latumahina dan Aziz Syamsuddin. Sementara juru runding dari kubu Agung
Laksono yaitu Andi Matalata, Priyo Budi Santoso, Ibnu Munzir, Agun
Gunandjar Sudarsa, dan Yorrys Raweyai.
Kedua juru runding dikabarkan akan melakukan dialog pada Selasa (23/12) petang di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
Selasa, 23 Desember 2014
Pleno Golkar Agung Laksono tawari ARB lepas dari KMP
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2014
0 komentar:
Posting Komentar