New York (ANTARA News) - Polisi New York menembak seorang pria
bersenjata sebilah pisau Selasa setelah pria itu menusuk seorang
mahasiswa calon rabbi dari Israel di satu sinagoga Brooklyn, kata
polisi.
Pihak berwenang segera meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah Yahudi di kota itu, lapor Reuters.
Tersangka Calvin Peters, 49 tahun, yang memiliki sejarah sakit mental, menusuk dan melukai Levi Rosenblat, 22 tahun, yang belajar di markas dunia gerakan Chabad-Lubavitch di kawasan Crown Heights, Brooklyn, kata polisi.
Ketika polisi tiba di sinagoga tersebut pukul 1.40 pagi waktu setempat, mereka menemukan tersangka menggenggam pisau itu dan mengancam para jamaah.
Rabbi Motti Seligson dari Chabad-Lubavitch mengatakan Peters terdengar berkata berkali-kali,"Bunuh kaum Yahudi."
Para personil polisi mendesak Peters, dan tersangka itu mengikuti perintah supaya menjatuhkan pisau. Satu video konfrontasi tersebut memperlihatkan seorang personil polisi kemudian menyarungkan kembali senjatanya tetapi Peters memungut lagi pisaunya dan mulai bergerak ke arah polisi.
Polisi mengatakan personil polisi itu menembak sekali, mengenai bagian tubuh Peters. Ia dilarikan ke rumah sakit tempat ia diumumkan meninggal.
Sementara motif penyerangan masih belum diketahui, Komisaris Polisi William Bratton mengatakan keamanan ditingkatkan di fasilitas-fasilitas Yahudi di kota itu.
Chabad-Lubavitch merupakan suatu gerakan yang didedikasikan untuk pengikut Yahudi agar lebih taat, dan bangunan itu dianggap oleh sebagian jamaah sebagai tempat kedudukan rabbi agung mendiang Rabbi Menachem Mendel Schneerson, yang sebagian pengikutnya meyakini dia sebagai orang suci.
Peristiwa penembakan tersangka oleh polisi terjadi di tengah-tengah pengkajian pemberlakuan hukum Amerika Serikat setelah beberapa pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata oleh polisi baru-baru ini. Polisi melukiskan Peters berkulit hitam dan personil polisi yang menembaknya keturunan Hispanik.
Bratton mengatakan NYPD meningkatkan pelatihan bagi para personil cara-cara mengendalikan kendali tanpa menggunakan senjata api.
"Penembakan itu sepertinya dibenarkan," ujar Bratton kepada wartawan. "Anda melihat seseorang dengan sebilah pisau yang telah menusuk seseorang."
Mahasiswa itu, Rosenblat, dalam kondisi stabil di rumah sakit, lata polisi.
Pada saat insiden terjadi, gedung itu, yang juga memiliki dapur sop ayam bagi warga tuna wisma dan yang memebutuhkan banatuan, buka seperti biasa dan sejumlah orang berada di di dalam. (M016)
Pihak berwenang segera meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah Yahudi di kota itu, lapor Reuters.
Tersangka Calvin Peters, 49 tahun, yang memiliki sejarah sakit mental, menusuk dan melukai Levi Rosenblat, 22 tahun, yang belajar di markas dunia gerakan Chabad-Lubavitch di kawasan Crown Heights, Brooklyn, kata polisi.
Ketika polisi tiba di sinagoga tersebut pukul 1.40 pagi waktu setempat, mereka menemukan tersangka menggenggam pisau itu dan mengancam para jamaah.
Rabbi Motti Seligson dari Chabad-Lubavitch mengatakan Peters terdengar berkata berkali-kali,"Bunuh kaum Yahudi."
Para personil polisi mendesak Peters, dan tersangka itu mengikuti perintah supaya menjatuhkan pisau. Satu video konfrontasi tersebut memperlihatkan seorang personil polisi kemudian menyarungkan kembali senjatanya tetapi Peters memungut lagi pisaunya dan mulai bergerak ke arah polisi.
Polisi mengatakan personil polisi itu menembak sekali, mengenai bagian tubuh Peters. Ia dilarikan ke rumah sakit tempat ia diumumkan meninggal.
Sementara motif penyerangan masih belum diketahui, Komisaris Polisi William Bratton mengatakan keamanan ditingkatkan di fasilitas-fasilitas Yahudi di kota itu.
Chabad-Lubavitch merupakan suatu gerakan yang didedikasikan untuk pengikut Yahudi agar lebih taat, dan bangunan itu dianggap oleh sebagian jamaah sebagai tempat kedudukan rabbi agung mendiang Rabbi Menachem Mendel Schneerson, yang sebagian pengikutnya meyakini dia sebagai orang suci.
Peristiwa penembakan tersangka oleh polisi terjadi di tengah-tengah pengkajian pemberlakuan hukum Amerika Serikat setelah beberapa pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata oleh polisi baru-baru ini. Polisi melukiskan Peters berkulit hitam dan personil polisi yang menembaknya keturunan Hispanik.
Bratton mengatakan NYPD meningkatkan pelatihan bagi para personil cara-cara mengendalikan kendali tanpa menggunakan senjata api.
"Penembakan itu sepertinya dibenarkan," ujar Bratton kepada wartawan. "Anda melihat seseorang dengan sebilah pisau yang telah menusuk seseorang."
Mahasiswa itu, Rosenblat, dalam kondisi stabil di rumah sakit, lata polisi.
Pada saat insiden terjadi, gedung itu, yang juga memiliki dapur sop ayam bagi warga tuna wisma dan yang memebutuhkan banatuan, buka seperti biasa dan sejumlah orang berada di di dalam. (M016)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2014
0 komentar:
Posting Komentar