Washington (ANTARA News) - Koneksi Korea Utara ke internet terputus
untuk hari kedua Selasa, menurut satu kelompok riset internet Amerika
Serikat yang telah melacak ikhtiar keras negara itu untuk tetap dalam
jaringan (online).
Dyn Research menyatakan empat jejaring online Korea Utara, semua
dipasok Unicom, perusahaan komunikasi Tiongkok, dalam posisi tak
berfungsi pada Selasa pukul 15.41 GMT (pukul 23.41 WIB) setelah menjadi
tak stabil beberapa jam sebelumnya.
Pada Senin, Korea Utara telah memutus koneksi internet selama lebih
sembilan jam, yang memicu spekulasi bahwa kediktatoran yang terisolasi
tersebut telah menjadi sasaran serangan dunia maya AS.
Washington telah menuduh Korea Utara berada di belakang peretasan
studio Hollywood Sony Pictures, dan Presiden AS Barack Obama telah
menjanjikan "tanggapan pantas" atas dugaan serangan tersebut.
Terputusnya akses internet yang sudah terbatas di Korea Utara belum dapat dikonfirmasi.
Korea Utara, Minggu (21/12), mengancam akan memukul balik Gedung
Putih dan target-target AS lainnya jika Washington mengeluarkan
sanksi-sanksi terhadap negara itu atas tuduhan melakukan serangan
peretasan.
Lembaga militer tertinggi negara itu, Komisi Pertahanan Nasional
(NDC), lagi-lagi membantah terlibat dalam peretasan yang dialami Sony
Pictures. Kasus peretasan itu memaksa pimpinan Sony Pictures menunda
peluncuran film, yang dianggap Pyongyang menghina pemimpin Korut.
Presiden Obama mengatakan, Jumat (19/12), dipastikan bahwa Korut adalah pihak yang melakukan peretasan.
"Kami akan menanggapinya secara proporsional dan akan menanggapi pada tempat, waktu, dan cara yang kami tentukan," katanya.
NDC Korut, dalam pernyataannya yang dimuat oleh kantor berita resmi,
mengatakan tentara dan rakyat Korut "sangat siap untuk menghadapi AS di
semua wilayah perang, termasuk perang dunia maya untuk meledakkan
benteng-benteng itu".
"Tindakan pencegahan paling keras akan kami lakukan terhadap Gedung
Putih, Pentagon dan seluruh wilayah AS, tempat-tempat kotor terorisme,
yang sejauh ini melebihi tindakan pencegahan simetris yang dinyatakan
Obama," kata pernyataan itu.
Korea Utara, yang di masa lalu telah mengeluarkan
pernyataan-pernyataan bernada mengancam Amerika Serikat, menuding
pemerintahan Obama memiliki "keterlibatan yang dalam" dalam pembuatan
film "The Interview", yaitu film tentang rencana fiktif CIA untuk
membunuh pemimpin Pyongyang Kim Jong-Un.
Korut kembali memuji "tindakan adil" kelompok peretas, yang menyebut
diri mereka sendiri sebagai Pengawal Perdamaian, namun mengatakan
pihaknya tidak tahu-menahu di mana kelompok itu bermarkas.
FBI mengutip adanya "ketumpangtindihan signifikan" antara serangan
itu dan "kegiatan dunia maya berniat jahat" yang memiliki keterkaitan
langsung dengan Pyongyang, termasuk serangan terhadap bank-bank Korea
Selatan, yang kesalahannya ditimpakan kepada Korut.
Korut dalam pernyataannya, Minggu, mengatakan pihaknya tidak pernah
berupaya atau melakukan serangan dunia maya terhadap Korea Selatan,
demikian AFP.
(Uu.M016)
Rabu, 24 Desember 2014
Akses internet Korea Utara putus lagi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014
0 komentar:
Posting Komentar