Roma (ANTARA News) - Tidak ingin bermanis-manis muka berbalut kata-kata
serba menyenang-menyenangkan lawan bicara, yang orang sebut sebagai
"pribadi ganda", demi motif mempertahankan predikat sebagai pelatih di
sebuah klub sepak bola ternama, baik Rudi Garcia di kubu AS Roma maupun
Manuel Pellegrini di Manchester City menunjukkan diri sebagai seorang
pribadi.
Untuk menjadi pribadi, Garcia mengerek kepercayaan diri
dengan menegaskan bahwa "laga ini benar-benar layaknya final" ;
sementara di sisi Pellegrini lebih memilih untuk menyaksikan sendiri apa
yang memang terjadi di lapangan. Dua-duanya kini sama-sama berhadapan
dengan realitas bernama laga hidup mati.
Di tataran perhelatan
laga terakhir di Grup E Liga Champions 2014/15 itulah, Roma berduel
dengan Manchester City di Stadion Olimpico pada Kamis dini hari, pukul
02.45 WIB. Pertandingan itu akan ditayangkan SCTV.
Pelatih tim
berjuluk The Citizens itu melambungkan asa dan mengapungkan janji ingin
mendaulat anak asuhannya agar keluar menyerang dengan mengembangkan
permainan ofensif sebagaimana pakem yang mereka kembangkan selama ini di
Premier League.
Menjadi pribadi biasa menuntut individu atau
kelompok agar bersedia taat asas kepada apa yang selama ini dimiliki dan
dikembangkan.
Sejatinya, menjadi pribadi adalah melihat kenyataan atau menoleh realitas, bukan justru mengais-ngais mimpi di langit ketujuh.
Bahasa
lugasnya, menyerang sih menyerang, apakah amunisi City memang memadai?
Faktanya, Sergio Aguero telah mengukuhkan diri sebagai mesin gol. Dan
buktinya, pemain asal Argentina itu telah mencetak 19 gol dari 21 laga
City.
Menjadi pribadi bukan perkara sederhana, karena City kini
diadili oleh kenyataan. Aguero masih dibekap cedera ligament lututnya.
Sedangkan Yaya Toure bakal absen lantaran terkena sanksi skors. Belum
lagi menanti kondisi fit dari sederet pemain andalan City, sebut saja
Stevan Jovetić, David Silva, Vincent Kompany dan Fernandinho.
Garcia
boleh-boleh saja membentangkan kepercayaan diri, padahal Pellegrini
lebih memiliki modal dengan lima kemenangan beruntun di semua kompetisi.
Terkadang
upaya menjadi pribadi menuntut seseorang lebih bekerja dengan
menunjukkan hasil konkret, bukan menggoreskan rencana ini rencana itu.
"Saya mau, saya mampu, karena itu saya bekerja".
Berbekal tekad
meraih menang karena mendapat sokongan dari publik Olimpico, pasukan
asuhan Garcia tidak ingin hanya bersandar kepada suratan takdir.
Seriga-serigala Roma ingin maju menerkam juara Premier League musim
lalu.
Tidak keliru juga, bila hasil imbang 0-0 sudah mampu
menghantar Roma, asalkan CSKA tidak meraih kemenangan ketika menjalani
laga melawan Bayern Muenchen, mengingat pasukan "I Giallorossi" punya
head to head lebih baik dari klub asal negeri Beruang merah itu.
Pemain
depan Roma, Gervinho dan Miralem Pjanic diharapkan cepat pulih dari
cedera, mengingat Garcia masih dipusingkan dengan gelandang Daniele de
Rossi. Pemain ini diusir keluar lapangan ketika Roma berlaga meraih
hasil imbang ketika melawan Sassuolo.
Sementara, kapten City
Vincent Kompany, bersama playmaker David Silva dan striker Stevan
Jovetic masih belum fit benar, meski ketiganya telah menjalani latihan
di Manchester sebelum bertolak ke Italia.
Kompany absen dalam dua
laga karena mengalami cedera hamstring, sementara Silva tidak tampil
sejak Oktober lalu karena mengalami cedera lutut, dan Jovetic dibekap
cedera hamstring pekan lalu.
Komentar dua pelatih:
* Rudi Garcia (Roma):
"Dalam
situasi normal, kami justru telah meraih lima poin dari lima
pertandingan, hanya saja kami di sini berusaha menorehkan hasil
bersejarah. Sebagaimana saya pernah katakan, sebelum melawan CSKA, kami
harus tampil tanpa beban dan berusaha sebaik mungkin."
"Situasi
itu diperlukan jika memang kami ingin menang. Kami ingin lolos. Kami
harus fokus kepada target. Laga ini sungguh tidak mudah, tetapi saya
tetap melambungkan kepercayaan diri."
"Kami harus menggunakan
otak, tidak hanya mengandalkan hati. Saya beranggapan pertandingan ini
merupakan laga sarat taktik. Saya melatih tim ini setiap hari dan saya
tahu betul kondisi mereka."
"Kami telah bermain sangat baik di
Manchester, hanya saja pertandingan ini berbeda. City menunjukkan
penampilan gemilang, hanya saja kami bertanding di kandang. Ini laga
terakhir dalam grup ini, karena itu laga ini layaknya laga final bagi
kedua tim."
* Manuel Pellegrini (Manchester City):
"Pertandingan
sore nanti begitu penting. Mencapai putaran 16 besar sangat penting
bagi klub. Harus kami akui, bahwa kami membuat banyak kesalahan ketika
bertanding di Moskow, besok kami harus mengoreksinya karena kami ingin
tampil di putaran 16 besar."
"Toh, kami punya banyak pemain yang
mampu tampil baik. Jika kami mampu mengalahkan Bayern, kami juga mampu
mengalahkah tim lainnya."
"Kami tampil sebagai tim yang
mengembangkan pola menyerangkan, dan kami tidak ingin mengubah pola itu
sekarang. Di paruh pertama musim, kami tidak tampil baik, tetapi
sekarang penampilan kami lambat laun membaik."
"Kedua tim
sama-sama ingin lolos. Roma tampil sebagai tim yang besar dan terkenal
di Italia. Mereka punya banyak pemain yang mampu tampil baik. Ini
penting bagi kami, karena pertandingan ini sungguh berbeda, karena harus
melawan juara dari Jerman dan Rusia. Kami tahu bahwa laga ini
benar-benar sulit."
"Roma tampil sebagai skuat yang sangat baik,
dengan sederet pemain tipikal menyerang, hanya saja kami tahu bagaimana
harus memperkuat barisan pertahanan."
"Rudi Garcia telah
membangun timnya dengan sangat baik, tidak hanya dengan mengembangkan
skema menyerang. Pertandingan besok sungguh penting dan bermakna bagi
kedua tim. Saya minta kepada pemain agar keluar menyerang dan mereka toh
tahu apa yang harus dikerjakan dan dituju."
Data dan fakta:
Roma:
•
Roma telah melewati masa kritis dengan bertanding di Grup E,
mengalahkah CSKA 5-1, kemudian kalah 1-7 dari Bayern Muenchen. Kekalahan
yang dipandang "mudah" selama penyelenggaraan kompetisi UEFA.
• Roma telah meraih tiga kemenangan laga kandang ketika menghadapi tim dari Premier League.
•
Laga terakhir Roma di ajang Liga Champions melawan tim asal Inggris
terjadi pada musim 2008/2009. Francesco Totti dan Daniele De Rossi
meraih kemenangan 3-1 di laga kandang melawan Frank Lampard dan
kawan-kawan yang membela Chelsea di babak penyisihan. Totti meraih
sukses dengan menang 1-0 melawan Arsenal, meski Giallorossi kalah 7-6
dalam adu penalti.
• Roma kalah di final Liga Champions 1984 ketika
menghadapi Liverpool lewat adu penalti setelah keduanya berbagi skor
imbang 1-1 di Stadio Olimpico.
Manchester City:
• City tidak pernah menang ketika bertanding di Italia dengan catatan, belum pernah kalah, dua kali imbang, dua kali kali kalah.
•
Cit menorehkan kemenangan istimewa, baik di laga kandang atau tandang,
ketika melawan tim asal Italia dengan menundukkan AC Milan 3-0 di
putaran ketika Piala UEFA 1978/79, dengan agregat 5-2. Brian Kidd, yang
sekarang ini menjabat sebagai asisten manajer waktu itu, mencetak dua
gol.
Prakiraan susunan pemain:
Roma (4-3-3):
De Sanctis (penjaga gawang); Maicon, Astori, Manolas, Holebas; Pjanić, Keita, Nainggolan; Gervinho, Totti, Ljajić.
• Absen: Castán (head), Torosidis (calf)
• Masih diragukan tampil: Skorupski (thigh)
Manchester City (4-4-1-1):
Hart (penjaga gawang); Zabaleta, Kompany, Mangala, Clichy; Fernando, Fernandinho; Milner, Jovetić, Nasri; Dzeko.
• Absen: Touré (suspended), Nastasić (thigh), Agüero (knee)
• Masih diragukan tampil: Silva (knee)
Lima laga terakhir:
(W:menang; D:imbang; L:kalah)
* Roma: D W D W W
6/12/14 Roma 2 - 2 Sassuolo
30/11/14 Roma 4 - 2 Internazionale Milano
25/11/14 CSKA Moskva 1 - 1 Roma
22/11/14 Atalanta Bergamasca 1 - 2 Roma
9/11/14 Eoma 3 - 0 Torino
* Manchester City: W W W W W
6/12/14 Manchester City 1 - 0 Everton
3/12/14 Sunderland 1 - 4 Manchester City
30/11/14 Southampton 0 - 3 Manchester City
25/11/14 Manchester City 3 - 2 Bayern Muenchen
22/11/14 Manchester City 2 - 1 Swansea City
Head To Head:
30/9/14 Manchester City 1 - 1 AS Roma
Prediksi hasil laga (Goal.com):
* AS Roma 1 - 2 Manchester City (13 persen)
* AS Roma 2 - 1 Manchester City (12 persen)
* AS Roma 0 - 0 Manchester City (11 persen)
Prediksi laga:
*
Yang perlu dimiliki dan diperjuangkan barisan depan City satu saja
yakni kreativitas. Secara khusus, Samir Nasri perlu lebih rajin dan
lebih seksama membongkar barisak pertahanan Roma yang dikenal kokoh,
sebagaimana diperagakan di pertemuan pertama di Manchester (30/9).
*
Pellegrini menaruh harap dapat menyusun skuat gemilang untuk
membombardir barisan pertahanan Roma. Ada bayang-bayang luka lama, bahwa
Citizens tak pernah meraih kemenangan ketika bertandang ke markas klub
Italia di pentas antarklub Eropa.
* City perlu terus berjuang
manakala menapaki Liga Champions musim ini. Badai cedera lutut yang
dialami Aguero perlu dicarikan jalan keluar jitu. Apakah faktor ini
bakal dimanfaatkan oleh Roma?
Prediksi hasil laga menurut editor Antaranews.com:
* AS Roma: 1
* Manchester City: 2
Jumat, 12 Desember 2014
Prediksi Roma vs Manchester City
Editor: AA Ariwibowo
0 komentar:
Posting Komentar