Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD), Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) mengibaratkan, partainya adalah ibarat negara
Non Blok saat terjadi perang dingin antara Blok Barat dan Timur.
"Ingat perang dingin dulu, ada Blok Barat, kapitalis. Ada Blok Timur, komunis. Indonesia Non blok. Jadi kami meski tidak masuk 2 koalisi (KMP dan KIH), akan tetap partisipatif sambil dengarkan keinginan rakyat. Demokrat dari dulu tidak masuk KMP dan KIH, kami di luar. Istilah kami penyeimbang," kata SBY, Jakarta, Kamis.
SBY juga membantah bahwa Demokrat adalah "bunglon". "Ada yang katakan (PD) bunglon, salah besar. Kalau Demokrat tidak masuk ke salah satu koalisi, tidak berarti Demokrat tidak punya prinsip," ujar SBY.
Mantan Presiden RI itu mengajak seluruh komponen bangsa menghargai sikap partainya. "Mari ber-partner (mitra) dengan baik. Ada KMP, KIH, ada pemerintah, ada presiden. Alangkah bagusnya politik seperti itu," kata SBY
"Ingat perang dingin dulu, ada Blok Barat, kapitalis. Ada Blok Timur, komunis. Indonesia Non blok. Jadi kami meski tidak masuk 2 koalisi (KMP dan KIH), akan tetap partisipatif sambil dengarkan keinginan rakyat. Demokrat dari dulu tidak masuk KMP dan KIH, kami di luar. Istilah kami penyeimbang," kata SBY, Jakarta, Kamis.
SBY juga membantah bahwa Demokrat adalah "bunglon". "Ada yang katakan (PD) bunglon, salah besar. Kalau Demokrat tidak masuk ke salah satu koalisi, tidak berarti Demokrat tidak punya prinsip," ujar SBY.
Mantan Presiden RI itu mengajak seluruh komponen bangsa menghargai sikap partainya. "Mari ber-partner (mitra) dengan baik. Ada KMP, KIH, ada pemerintah, ada presiden. Alangkah bagusnya politik seperti itu," kata SBY
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014
0 komentar:
Posting Komentar