Gorontalo (ANTARA News) - Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, menjelang
kedatangan Presiden RI Joko Widodo, mengumpulkan para aktivis mahasiswa,
pengurus BEM dan organisasi kepemudaan lainya di rumah jabatan
Gubernur, Kamis.
Pertemuan yang turut dihadiri Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI
Bachtiar, Danrem 131/Santiago Brigjen Nusa Bangun, Dandim 1304 Letkol
Armed Yuniar Dwi serta Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Anjaya ini untuk
memberi pengarahan dan dialog dengan para aktivis.
Gubernur meminta agar kedatangan Presiden Jokowi di Gorontalo
hendaknya mendapatkan sambutan baik dari semua masyarakat, tidak
terkecuali dari mahasiswa. Sambutan yang dimaksud dalam bentuk menjaga
keamanan dan ketertiban umum.
"Saya berharap kita menjaga situasi kondusif daerah. Saya tidak
melarang adik-adik unjuk rasa, tetapi tolong tetap menjaga ketertiban.
Jangan sampai anarkis, bakar-bakar ban seperti di daerah lain," pinta
Gubernur.
Lebih lanjut politisi Partai Golkar itu berharap agar mahasiswa
bisa memberi waktu kepada pemerintahan Jokowi-JK untuk melaksanakan
program pembangunan dan pemerintahannya.
Mengkritisi secara berlebihan, menurutnya merupakan tindakan yang
tidak arif mengingat kepemimpinan Jokowi-JK baru seumur jagung.
"Contohnya demo kebijakan pengurangan subsidi BBM, saya tidak
menyebut kenaikan BBM, karena itu juga untuk rakyat. Sekitar Rp700
triliun harus dihabiskan untuk membiayai subsidi yang lebih banyak
dinikmati oleh orang mampu. Nah sekarang dikurangi, agar lebih banyak
lagi anggaran digunakan untuk pendidikan gratis, kesehatan gratis hingga
infrastruktur," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, dampak dari pengurangan subsidi BBM kini mulai dirasakan oleh pemerintah daerah.
Untuk Gorontalo misalnya, pemerintah pusat telah menyetujui
pembangunan Waduk Bone Hulu, kelanjutan pembangunan Gorontalo Outer Ring
Road, listrik, serta program infrastruktur lainnya.
"Kalau program ini berjalan tentu kita semua masyarakat yang akan
menikmatinya. Infrastruktur jalan kita bagus, listrik tidak padam lagi,"
ucapnya.
Pada dialog tersebut Gubernur lebih banyak memberi kesempatan kepada perwakilan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya.
Meski Kapolda Gorontalo dengan tegas tidak akan mengeluarkan surat
izin unjuk rasa hingga Senin depan, mahasiswa berjanji tetap akan turun
ke jalan "menyambut" kedatangan Presiden Jokowi.
"Kami menyambut baik Pak Presiden. Kami tidak menolak Jokowi
datang ke Gorontalo, kami mengkritisi kebijakan Jokowi yang tidak pro
rakyat," tegas ketua BEM Universitas Gorontalo (UG), Yowan Sukarna.
Jumat, 05 Desember 2014
Gubernur kumpul mahasiswa jelang kedatangan Presiden Jokowi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014
0 komentar:
Posting Komentar