Kairo (ANTARA News) - Terpilihnya Mesir sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disambut hangat di
Negeri Piramida itu.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry yang menghadiri Majelis Umum
PBB di New York menyatakan ikrar bawah negaranya akan berperan sentral
dalam mendudukkan kembali Palestina dan Israel di meja perundingan yang
saat ini mengalami jalan buntu.
"Mesir akan memainkan peran utama dalam memperjuangkan Palestina
merdeka dengan di awali mendudukkan kembali kedua pihak dalam
perundingan proses perdamaian," ujar Menlu Shoukry kepada kantor berita
Mesir, MENA, usai terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB pada
Kamis.
Mesir dan empat negara lainnya, yaitu Jepang, Senegal,
Uruguay dan Ukraina terpilih dalam sidang Majelis Umum PBB di New York untuk menduduki jabatan itu.
Sebanyak 193 negara anggota PBB menggunakan hak pilih dalam Majelis
Umum PBB, masing-masing Mesir memperoleh 179 suara dukungan, Jepang 184,
Senegal 187, Ukraina 177 dan Uruguay 185 suara.
Lima anggota baru tersebut akan memulai masa bakti pada Januari 2016.
Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, yang juga hadir dalam
Majelis Umum PBB itu menyatakan rasa syukurnya atas upaya negara dalam
melakukan lobi diplomatik dengan negara-negara sahabat untuk dukungan
suara terebut.
"Mesir akan berperan aktif dalam mengemban tanggang jawabnya bersama-sama dengan 14 anggota DK PBB," ujar Menlu Shoukry.
Mantan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Moussa, menilai
terpilihnya Mesir tersebut sebagai keberhasilan negara itu dalam
melancarkan lobi di percaturan internasional.
"Dunia mengakui peran Mesir di fora internasional, oleh karena itu
layak terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB," kata mantan Menteri
Luar Negeri Mesir Amr Moussa.
Kendati demikian, beberapa kalangan pengamat meragukan peran Mesir di
dewan bergengsi dunia itu dalam upaya perdamaian dunia di tengah krisis
politik dan keamanan yang masih menyelimuti Negeri Piramida itu.
"Situasi dan kondisi politik dan keamanan di dalam negeri saja belum
beres, bagimana mungkin berperan lebih besar dalam perdamaian global,"
ujar analis politik Asaad Atef.
Jumat, 16 Oktober 2015
Mesir berikrar perjuangkan Palestina di DK PBB
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar