Mataram (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPRD Nusa Tenggara Barat H
Rumaksi mengatakan maraknya tindak kejahatan yang disertai kekerasan
yang terjadi belakangan ini, harus mendapat perhatian serius aparat
penegak hukum, bila perlu tembak di tempat.
"Tembak di tempat ini untuk para pelaku kejahatan yang kerap
melakukan aksinya dengan melukai para korban," kata Rumaksi di Mataram,
Rabu.
Ia mengatakan, pemberlakuan tembak di tempat ditujukan agar membuat
efek jera bagi para pelaku kejahatan. Sebab, aksi kejahatan disertai
tindak kekerasan jika tidak disertai dengan sanksi keras, maka akan
terus terjadi.
"Kepolisian dalam hal ini harus tegas dalam bertindak, mengingat
aksi kejahatan dan perampokan yang terjadi sangat menghawatirkan,"
katanya.
Selain itu, kata dia, dalam mempersempit ruang gerak para pelaku
kejahatan, seoptimal mungkin pihak kepolisian melakukan patroli di
wilayah-wilayah yang dinilai rawan terjadi tindak kejahatan. Termasuk,
menempatkan anggota kepolisian dengan berpakaian preman secara
berkesinambungan, mengingat aksi kejahatan dapat terjadi kapan saja.
"Kalau aparat ini kekurangan sarana, seperti kendaraan operasional
tidak ada salahnya pemerintah daerah ikut membantu," ujarnya.
Kendati demikian, politisi Partai Hanura ini, menyatakan tidak bisa
semua persoalan langsung diserahkan kepada aparat berwajib, namun
dibutuhkan juga kepedulian dari masyarakat termasuk pemangku kepentingan
dalam mencegah aksi-aksi kejahatan.
"Harus juga dicari akar permasalahannya, mengapa kasus kejahatan masih saja kerap terjadi," imbuhnya.
Karena itu, pihaknya mendorong pelaksanaan tersebut tidak hanya
pada tataran tingkat bawah, namun juga di implementasikan ke tingkatan
yang lebih atas. Salah satunya melalui forum komunikasi pimpinan daerah.
"Kalau kejahatan ini sudah ekstra diperlukan juga cara ekstra untuk mengatasi tindakan kejahatan," kata dia.
Kamis, 29 Oktober 2015
pelaku kejahatan apapun perlu ditembak di tempat
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar