Manchester, Kerajaan Inggris (ANTARA News) - Perdana Menteri Inggris
David Cameron, Minggu, mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk
"mengubah arah" kebijakan di Suriah dan mengakui bahwa Presiden Bashar
al-Assad harus diganti.
Moskow mengatakan serangan-serangan udara yang dilancarkannya
menyasar para pejihad Negara Islam (ISIL), namun pasukan intelijen
Inggris mengklaim bahwa hanya satu dari 20 serangan udara Rusia yang
berhasil menghantam kelompok garis keras itu, lapor AFP.
"Tragisnya, apa yang terjadi adalah bahwa sebagian besar serangan
udara Rusia, sejauh apa yang bisa kami lihat, berada di wilayah-wilayah
Suriah yang tidak dikuasai oleh ISIL melainkan oleh musuh-musuh rezim
lainnya," kata Cameron kepada televisi BBC.
"Mereka mendukung Assad, yang merupakan kesalahan buruk bagi mereka
dan bagi dunia. Ini akan membuat kawasan menjadi lebih tidak stabil,
akan mengarah ke radikalisasi lebih jauh serta meningkatkan terorisme.
"Saya akan katakan kepada mereka: Ganti arah, bergabunglah dengan
kami dalam menggempur ISIL, namun mengakui bahwa kalau kita ingin
kawasan menjadi aman, kita perlu memiliki pemimpin pengganti Assad.
"Dia (Assad, red) tidak bisa mempersatukan rakyat Suriah. Assad
sudah mengusir lebih banyak orang dari rumah-rumah mereka --dengan
bom-bom gentong-- dan kebrutalan dibandingkan dengan kematian brutal
yang disebabkan oleh ISIL."
Cameron mengatakan ia tidak akan memerintahkan pengerahan serangan
udara terhadap Negara Islam di Suriah tanpa ada izin dari parlemen.
(Uu.T008)
Senin, 05 Oktober 2015
PM Inggris desak Putin ubah kebijakan di Suriah
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar