Makassar (ANTARA News) - Kapolres Luwu AKBP Adex Yudiswan yang memimpin pencarian pesawat Twin Otter Aviastar saat menemukan bangkai pesawat di pegunungan Latimojong, tepatnya Bukit Pajaja, Desa Ulusalu, Kabupaten Luwu sudah tidak bisa mengidentifikasi para korbannya.
"Kondisi korban belum bisa kita identifikasi nanti keterangan mengenai identitas korban disampaikan oleh tim DVI," ujar AKBP Adex Yudiswan melalui sambungan telepon di Luwu, Senin.
Dia mengatakan, proses evakuasi untuk para korban belum bisa dilakukan pada hari ini karena masih harus mengkoordinasikan dengan semua tim SAR.
Kapolres mengaku jika proses evakuasi baru akan dilaksanakan keesokan harinya oleh tim SAR lainnya. Proses evakuasi pun belum bisa ditentukan saat ini, apakah akan menggunakan pesawat atau lainnya.
"Evakuasinya besok akan dilaksanakan," katanya.
AKBP Adex mengungkapkan jika proses pencarian pesawat Aviastar bersama beberapa regu SAR dan warga lainnya itu sudah dilakukan sejak Sabtu (3/10) atau sehari setelah kejadian tersebut.
Kapolres bersama anak buahnya sudah mempersiapkan semua bekal dan peralatannya termasuk meminta para anak buahnya untuk membawa minimal dua sarung untuk memudahkan proses evakuasi jika menemukannya.
Dia mengaku sebelum menemukan bangkai pesawatnya, dirinya bersama regunya itu sudah menyusuri pegunungan dan perbuktitan selama dua hari dengan kondisi perbukitan yang curam.
"Saya sudah perintahkan semua anggota saya untuk membawa minimal dua sarung supaya memudahkan mengevakuasinya. Kita juga ada tali sama lainnya," sebutnya.
AKBP Adex Yudiswan mengatakan, tujuh penumpang dan tiga kru pesawat itu dipastikan meninggal dunia.
Pesawat Aviastar 7503 hilang kontak sekitar pukul 14.36 WITA dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10/15).
Waktu tempuh penerbangan normal dari Bandara A Jemma Masamba ke Makassar selama 70 menit (1 jam 10 menit). Semestinya tiba di Makassar pada pukul 15.39 WITA.
Pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 dinakhodai Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi Sukris.
Pesawat tersebut semestinya tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar 15.39 WITA dari bandara Andi Jemma Masamba, Sulbar dengan lama penerbangan 70 menit. Terdapat tujuh penumpang yang terdiri atas empat dewasa, satu anak, dan dua bayi dalam pesawat tersebut.
Tujuh penumpang tersebut adalah Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun).
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar