Batam (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek belum menerima
laporan resmi mengenai jumlah korban meninggal akibat kabut asap yang
menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).
"Hingga saat ini belum ada laporan resmi yang saya terima," kata dia
di Batam usai memberikan arahan dalam Rakerda Kesehatan Provinsi Kepri,
Senin malam.
Namun demikian, dia tidak menampik bahwa kabut asap pekat telah
menimbulkan banyak masyarakat terserang penyakit, khususnya saluran
pernafasan.
"Karena belum ada laporan resmi, saya tidak berani menyampaikan. Ini kan harus berdasarkan data-data pasti," kata dia.
Menkes juga mengatakan data segera dilaporkan termasuk mengenai
penyebab kematian anak yang diduga akibat menghirup asap terlalu banyak.
"Takutnya kalau tidak berdasarkan data salah. Makanya saya minta dilaporkan jika sudah jelas penyebabnya," kata Moeloek.
Dalam kondisi asap pekat, kata dia, memang mengakibatkan kesulitan
bernafas karena kandungan oksigen menipis. Hal tersebut bisa saja
menimbulkan iritasi saluran pernafasan, menurunkan daya tahan tubuh dan
banyak penyakit timbul.
"Kami sudah memberikan banyak bantuan obat-obatan dan masker untuk mengurangi dampanya," kata dia.
Ia juga meminta pemerintah daerah mengeluarkan larangan bagi
penduduknya bepergian jika kualitas udara dinyatakan berbahaya yang
ditunjukkan dari indek standar pencemaran udara (ISPU) di atas 300.
"Kalaupun keluar harus pakai masker. Ini harus benar-benar diperhatikan agar tidak jatuh korban," kata Moeloek.
Seorang bayi, M Husien Saputra berusia 28 hari, warga Kota
Palembang, meninggal dunia diduga terkena infeksi saluran pernapasan
akut, di RS Muhammadiyah Palembang, Rabu (7/10).
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nuraini kepada
wartawan di Palembang mengatakan, belum bisa menyebut penyebab bayi itu
meninggal karena masih menunggu hasil pemeriksaan tim dokter.
Menurut dia, beberapa bayi masuk ruangan ICU karena harus diberi
bantuan pernafasan bahkan ada bayi baru berumur 11 bulan dirawat.
Selasa, 13 Oktober 2015
Menkes belum terima laporan jumlah korban asap
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar