Magetan (ANTARA News) - Tim "Disaster Victim Identification" (DVI)
Polres Magetan kesulitan mengidentifikasi satu pendaki tewas akibat
kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu pada jalur pendakian Cemoro Sewu,
Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang masih tersisa.
Anggota
tim DVI Polres Magetan, Aris Eko, Senin, mengatakan, hingga tengah
malam ini, tim DVI belum berhasil mengetahui identitas korban.
"Masih
ada satu pendaki tewas akibat musibah Gunung Lawu yang belum
teridentifikasi. Hal itu karena minimnya data pendukung," ujar Aris Eko
kepada wartawan di Magetan.
Menurut dia, para petugas menghadapi
kendala minimnya data "ante mortem" dan "post mortem" korban, selain
belum bisa dipadukannya data "ante mortem" dan "post mortem" korban.
Kendala lainnya adalah kondisi jasad korban yang hangus dan rusak akibat terbakar sehingga sulit dikenali ciri-ciri fisiknya.
Aris
Eko menjelaskan, untuk mengungkap identitas pendaki tewas yang tersisa
ini, tim DVI sudah mengambil sampel DNA korban untuk kemudian dikirim ke
Puslabfor Polri Cabang Jawa Timur untuk ditindaklanjuti.
Tim SAR
mendapat laporan bahwa Minggu siang (18/10) terdapat sembilan pendaki
menjadi korban kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, tepatnya di antara
pos 3 dan 4 jalur pendakian Cemoro Sewu.
Dari jumlah itu, tujuh
korban diketahui tewas dan dua lainnya kritis. Petugas juga telah
berhasil mengidentifikasi enam dari tujuh korban tewas.
Keenam
korban teridentifikasi adalah Sumarwan warga Beran, Ngawi; Nanang Setya
Utama (16) warga Beran, Ngawi (anak Sumarwan); Rita Septi Hurika (21)
warga Paron, Ngawi (keponakan Sumarwan); Awang Feri ferdika warga
Karangasri, Ngawi (pacar Rita Septi); Joko Prayitno (31) warga Kebun
Jeruk, Jakarta; dan Kartini (28) warga Jakarta.
Selain itu, ada
dua korban kritis yakni, Eko Nurhadi (45) warga Karangjati, Ngawi yang
dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya, dan Novi Dwi (14) warga Beran,
Ngawi yang dirujuk ke Solo.
Adapun, korban kritis Novi Dwi adalah
anak perempaun dari korban tewas Sumarwan dan korban kritis Eko
keponakan dari korban tewas Sumarwan.
Hingga Selasa dini hari,
ketujuh jenazah pendaki masih berada di posko DVI Operasi SAR musibah
pendaki Gunung Lawu di RSUD dr Sayidiman Magetan.
Jenazah korban akan diserahkan kepada keluarga setelah dirilis koordinator operasi Kapolres Magetan AKBP Johanson Simamora.
Selasa, 20 Oktober 2015
DVI kesulitan identifikasi satu pendaki Gunung Lawu
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar