London
(ANTARA News) - Indonesia, sebagai Ketua Dewan Eksekutif United Nations
World Tourism Organization (UNWTO) diwakili Dr.Sapta Nirwandar, Wakil
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memimpin Sidang Dewan Eksekutif
UNWTO ke-98 yang diselenggarakan di kota Santiago de Compostela,
Spanyol, 4 hingga 6 Juni.
Dalam
sambutan pada pembukaan persidangan, Wamenparekraf menyampaikan bahwa
industri pariwisata dunia 2013 mencatat kenaikan sebesar lima persen
dengan jumlah kunjungan mencapai 1,087 miliar wisatawan, dibandingkan
2012 yang berjumlah 1,035 wisatawan.
Fungsi
Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Madrid, Nona Siska Noviyanti kepada
Antara London, Jumat mengatakan, delegasi RI dalam sidang ini adalah
Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol sebagai Wakil Tetap Indonesia untuk
UNWTO, Yuli Mumpuni Widarso, dan pejabat dari Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Luar Negeri RI.
Sapta
Nirwandar mengatakan peningkatan ini di luar perkiraan di tengah
tantangan global saat ini. Wilayah Asia Pasifik mengalami pertumbuhan
enam persen diikuti Eropa lima persen dan Asia Tenggara memimpin
pertumbuhan pada tingkat 10 persen, dengan kontribusi Indonesia yang
meningkat delapan persen selama lima tahun terakhir.
Dikatakannya
pariwisata merupakan salah satu sumber bagi pertumbuhan ekonomi di
berbagai bagian dunia. Namun, pertumbuhan pariwisata internasional yang
memberikan harapan bagi banyak negara untuk meningkatkan perekonomian
tersebut, perlu diimbangi kebijakan yang mendukung pembangunan
pariwisata berkelanjutan dan terus mendorong Sustainable Development
Goals pasca 2015 (Agenda Rio+20).
UNWTO
bersama-sama dengan beberapa negara anggota antara lain Indonesia,
Republik Korea, dan Maroko berpartisipasi aktif pada Pertemuan Kelompok
Ahli Pariwisata Berkelanjutan, dan telah berhasil mendorong PBB untuk
menetapkan tahun 2017 sebagai Tahun Pariwisata Berkelanjutan
Internasional.
Perkembangan ini
menunjukkan peran penting pariwisata dalam pembangunan ekonomi dan
sosial budaya dunia, utamanya dalam penciptaan lapangan kerja dan
pengentasan kemiskinan.
Dalam program
ini, Indonesia aktif mendukung Spice Road dimana sejak beberapa abad
yang lalu, rute rempah dunia berasal dari nusantara (Ternate dan Tidore)
terus ke India dan Eropa.
Dalam
kaitan ini, pembangunan konektivitas jalur perjalanan wisata,
pengurangan pajak dan kemudahan visa kunjungan menjadi sangat krusial
untuk meningkatkan arus wisatawan dunia.
Ditekankan
salah satu terobosan pembangunan pariwisata dunia adalah dilakukannya
diversifikasi produk, seperti pengembangan jalur-jalur wisata lintas
negara dan wilayah yang memiliki kesamaan sejarah dan aktivitas masa
lalu, seperti Jalur Sutra (Silk Road) dan Jalur Rempah (Spice Road).
Pengembangan
konsep ini dalam produk wisata secara praktis akan mendorong percepatan
pengembangan pariwisata di kawasan regional, mendorong people-to-people
contact dan memperkuat integrasi kawasan.
Dewan
Eksekutif menyadari dalam perkembangan pariwisata dunia, hal yang
menjadi sangat penting adalah pemberian kemudahan kepada wisatawan atau
travel facilitation.
Sementara itu
Menteri Industri, Energi dan Pariwisata Kerajaan Spanyol, Jose Manuel
Soria Lopez, dalam sambutan pembukaan antara lain menekankan kembali
pentingnya pariwisata bagi perkembangan ekonomi dunia.
Namun,
menyadari tingginya biaya dalam mengembangkan industri pariwisata, maka
Pemerintah Spanyol melaksanakan kebijakan industri di bidang pariwisata
dengan skema Public Private Partnership (PPP) Hasilnya sangat
mengesankan, terbukti pada 2013 pertumbuhan ekonomi Spanyol meningkat
lebih dari 1,5 persen, di mana sektor pariwisata menyumbang lebih dari
30 persen.
Sidang Dewan Eksekutif
secara rutin diadakan dua kali setahun, dengan mengambil tempat satu
kali di Madrid dan satu kali di negara anggota, yang keseluruhan
berjumlah 32 negara.
Indonesia
terpilih menjadi Ketua Dewan Eksekutif periode 2013-2014 dengan Wakil
Ketua Jamaika dan Mozambik, pada Sidang Umum UNWTO ke-20 di
Zimbabwe-Zambia pada Agustus 2013.
Keketuaan
Indonesia pada Dewan Eksekutif menunjukkan pengakuan atas peran aktif
dalam UNWTO, dan Indonesia juga menjadi anggota Komite Anggaran dan
Komite Etik UNWTO.
(H-ZG/S004)
Editor: Tasrief Tarmizi
0 komentar:
Posting Komentar