Pimpinan
delegasi Asia Leadership Trek, Center for Asia Leadership Initiatives,
Universitas Harvard, Amerika Serikat menilai, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) merupakan tokoh penting, bukan saja bagi bangsa
Indonesia melainkan juga dunia.
Menurut
Andi, dunia telah menghargai dan menganugerahi peran penting dan
sumbangan Presiden SBY baik di dalam negeri maupun kancah internasional.
"Bapak
telah menerima sejumlah penghargaan internasional seperti Global
Statesmanship Award yang baru-baru ini diberikan oleh World Economic
Forum. Dan penghargaan ini merupakan yang pertama kalinya diberikan
kepada pemimpin Asia," kata Andi kepada Presiden SBY saat memimpin 40
peserta Asia Leadership Trek, Center for Asia Leadership Initiatives,
Harvard University, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/6) pagi.
Yang
lebih penting lagi, kata Andi, bagi Indonesia, Presiden SBY telah
memimpin pembangunan ekonomi, dan memimpin demokrasi melalui stabilitas
politik yang berkelanjutan. Presiden SBY juga telah dengan gigih
mendorong terciptanya perdamaian di kawasan maupun di masyarakat
internasional.
Diakui
Andi, tidaklah mudah bagi Presiden SBY memimpin negara besar dengan
penduduk yang besar, dengan beragam latar belakang etnik, agama, budaya.
Terutama, ditengah-tengah masa transisi dan transformasi demokrasi.
"Bapak
telah menunjukkan kepada dunia bahwa di Indonesia, Islam, Demokrasi,
dan Pembangunan dapat berjalan beriringan secara damai," ujar Andi
Sparingga.
Para
peserta Asia Leadership Trek, Center for Asia Leadership Initiatives,
Universitas Harvard, itu manilai, bukan hal gampang bagi Presiden SBY
menata sistem politik di negara dengan sistem multi partai dalam
masyarakat yang beragam. Terlebih lagi dalam menangani tantangan sosial
ekonomi yang dihadapi bangsa selama masa-masa sulit.
Karena itu, mereka menilai, Presiden SBY sebagai "pemimpin sejati" yang membawa kemajuan bagi Indonesia dan dunia.
"Kami
yakin dan senantiasa berharap kendati Bapak telah mengakhiri masa
jabatan sebagai salah seorang presiden yang paling berhasil, Bapak akan
selalu menjadi inspirasi melalui sumbangan membangun dunia lebih baik
bagi kita semua," kata Andi.
Pada akhir pidatonya, Andi menyitir semboyan Amerika “Yes we can”.
"Saya jadi ingat lagi ciptaan Bapak berjudul 'Ku Yakin Aku Sampai
Disana',” kata Andi yang disambut dengan tepuk tangan hadirin di acara
tersebut.
Andi
menjelaskan kepada Presiden SBY bahwa mereka sedang menyelenggarakan
Asia Leadership Trek III, yang merupakan tur sosio-ekonomi dan politik
ke enam tujuan di Asia. Tema dari tur ini adalah “Preparing for the Age
of Asia through the lenses of leadership and strategy.”
Kelompok
Asia Leadership Trek yang diketuai oleh Samuel Kim ini beranggotakan 40
orang peserta dari universitas Harvard, MIT, dan Tufts.
Delegasi
yang datang kali ini terdiri 33 peserta dari 22 negara. Mereka berasal
dari Harvard Politic School, Harvard Business School, Harvard Graduate
School of Education, Harvard Graduate School of Art and Sciences,
Harvard Medical School, MIT, dan Fletcher of Law and Diplomacy.
Mendampingi
Presiden pada kesempatan ini Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko
Perekonomian Chairul Tanjung, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi
Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menlu Marty Natalegawa, dan Menhan Purnomo
Yusgiantoro.
0 komentar:
Posting Komentar