PBB,
New York (ANTARA News) - Anggota staf internasional Misi Bantuan PBB di
Irak (UNAMI) akan ditarik dari Baghdad, ibu kota Irak, akibat ancaman
yang meningkat dari Negara Irak dan Levant (ISIL), kata seorang juru
bicara PBB pada Senin (16/6).
"Selama
beberapa hari ke depan, staf PBB di Baghdad akan direlokasi untuk
sementara ke daerah lain sebagai langkah pencegahan," kata Wakil Juru
Bicara PBB Farhan Haq, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Sebanyak
58 staf telah dipindahkan dari Baghdad ke Amman, Jordania. Tujuannya
adalah memindahkan mereka di Erbil, di Irak. Sebagian pemindahan lagi
juga mungkin dilakukan dalam beberapa hari ke depan."
"Kami
memiliki misi penuh di Irak dan itu melakukan apa yang dapat
dikerjakan," katanya. Ia menambahkan misi tersebut berada di sana untuk
membantu Pemerintah Irak dan rakyat Irak, "baik secara politik,
kemanusiaan atau yang lain".
Misi
itu melaporkan sebanyak setengah juta orang telah kehilangan tempat
tinggal akibat pertempuran di Mosul, kota terbesar kedua di Irak, dan
sekitarnya. Kota tersebut dilaporkan telah jatuh ke dalam kekuasaan
gerilyawan ISIL pekan lalu.
Serangan
ISIL di Irak bukan peristiwa tersendiri, kata Haq --yang menyatakan
kelompok itu aktif di Irak dan Suriah, tempat perang saudara selama
lebih dari tiga tahun telah mencatat lebih dari 160.000 korban jiwa dan
membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
"Jenis
ancaman yang telah ditimbulkan oleh kelompok ini saat mereka menyebar
ke seluruh perbatasan adalah alasan lebih lanjut mengapa ketidakamanan
yang telah berlangsung di Suriah selama beberapa tahun belakangan ini,
perlu dihentikan dan ini mesti menjadi tekanan buat semua negara ...
Tentu saja semua negara yang memiliki maksud baik mesti berusaha
menyelesaikan krisis di Suriah sebelum krisis tersebut mengancam lebih
banyak negara di sekitarnya."
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna
0 komentar:
Posting Komentar