Paris
(ANTARA News) - Para pemimpin Prancis dan Jerman, Sabtu, menyuarakan
keprihatinan mendalam atas kekerasan yang sedang berlangsung di Ukraina,
dan menyerukan gencatan senjata segera.
Hal
itu mengemuka setelah 49 orang meninggal ketika separatis pro-Rusia
menembak jatuh pesawat militer.Selama percakapan telepon dengan Presiden
Rusia, Vladimir Putin, Presiden Prancis, Francois Hollande, dan
Kanselir Jerman, Angela Merkel, menekankan pentingnya mencapai gencatan
senjata cepat di Ukraina, menurut satu pernyataan dari kantor Hollande."Ini
tentang pembentukan kondisi meredakan tingkat situasi di lapangan,
terutama dengan mencegah transfer pejuang dan senjata di seluruh
perbatasan (dengan Rusia) dan menyerukan kepada separatis mengakhiri
pertempuran mereka," pernyataan itu menambahkan.
Pertempuran pemberontak pro-Kremlin dan pasukan tentara Ukraina telah terjadi selama beberapa pekan di timur negara itu yang bergolak, dan Sabtu kecelakaan pesawat tunggal sebagai insiden paling mematikan dalam lebih dari dua bulan bentrokan.
Para pemimpin Prancis dan Jerman juga membahas ancaman Moskow untuk memotong pasokan gas Ukraina jika Kiev gagal untuk menyelesaikan rancangan undang-undang energi multi-miliar dolar Amerika Serikat, pada Senin.
"Mereka menekankan perlunya mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan isu pasokan gas Rusia ke Ukraina," kata pernyataan itu.
Pertempuran pemberontak pro-Kremlin dan pasukan tentara Ukraina telah terjadi selama beberapa pekan di timur negara itu yang bergolak, dan Sabtu kecelakaan pesawat tunggal sebagai insiden paling mematikan dalam lebih dari dua bulan bentrokan.
Para pemimpin Prancis dan Jerman juga membahas ancaman Moskow untuk memotong pasokan gas Ukraina jika Kiev gagal untuk menyelesaikan rancangan undang-undang energi multi-miliar dolar Amerika Serikat, pada Senin.
"Mereka menekankan perlunya mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan isu pasokan gas Rusia ke Ukraina," kata pernyataan itu.
Editor: Ade Marboen
0 komentar:
Posting Komentar