Jakarta
(ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di
Jakarta, Rabu sore, bergerak melemah sebesar 18 poin menjadi Rp11.821
dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.803 per dolar Amerika Serikat.
"Survei
penjualan ritel domestik yang melambat kembali membebani kinerja rupiah
pada hari ini," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, di
Jakarta, Rabu.
Ia
menambahkan, survei itu juga mengindikasikan ekspektasi tekanan harga
pada tiga bulan mendatang yang diperkirakan meningkat sehingga memicu
inflasi tinggi.
"Diharapkan
BI mengambil kebijakan yang dapat menahan infl
asi dalam rapat dewan
gubernur, besok (12/6), sehingga imbasnya positif bagi rupiah," katanya.
Di
sisi lain, lanjut dia, keputusan Bank Dunia memangkas pertumbuhan
ekonomi dunia menambah peluang mata uang dolar AS bertahan di area
positif.
Analis
Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, menambahkan, penguatan dolar
Amerika Serikat seiring dengan pertambahan lowongan pekerjaan di negara
itu.
Editor: Ade Marboen
0 komentar:
Posting Komentar