Sekretaris
Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengaku telah memanggil Staf Khusus Presiden
Bidang Pembangunan Daerah dan Otda Velix Wanggai dan Asistennya
Setyardi Budiyono terkait dengan penerbitan tabloit Obor Rakyat, yang dituding melakukan black campaign terhadap pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla.
Menurut
Seskab, dalam pertemuan yang dilakukan sebelum ia mendampingi Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan kunjungan ke negara Fiji,
Selasa (17/6) lalu itu, Setyardi sudah menegaskan, bahwa keterlibatannya
dalam penerbitan tablot Obor Rakyat merupakan inisiatif pribadi, dan
menjadi tanggung jawab pribadinya.
“Tidak ada penugasan kepada Velix Wanggai dan Setyardi untuk melakukan itu (menerbitkan Obor Rakyat, red),
juga tidak ada pendanaan yang mengalir dari Istana terkait terbitnya
tabloit tersebut,” tegas Seskab Dipo Alam kepada wartawan yang
mencegatnya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, setelah turun dari
pesawat kepresidenan yang menempuh perjalanan selama 9 jam dari Fiji,
Jumat (20/6) siang.
Seskab
mengemukakan, saat bertemu dirinya, Setyardi juga mengaku tidak ada
pandangan, penugasan, atau arahan dari Velix Wanggai selaku atasannya
dalam penerbitan tabloit Obor Rakyat. “Itu murni inisiatif Setyardi
sendiri, dia juga mengaku tidak melapor kepada Velix selaku atasannya,”
katanya.
Mengenai
kemungkinan dilakukan tindakan terhadap Setyardi selaku Asisten Staf
Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otda, Seskab Dipo Alam
mengatakan, karena saat ini kasus tersebut (penerbitan tabloit Obor
Rakyat, red) sudah memasuki ranah hukum, ia mengambil posisi untuk
memegang azas praduga tidak bersalah.
“Saya
menghormati proses hukum. Sebelum ada keputusan yang jelas, saya pegang
azas praduga tidak bersalah,” kata Seskab seraya mengingatkan, sejauh
ini belum ada status hukum yang jelas yang diberikan pihak Kepolisian
kepada Setyardi.
Untuk
itu, Seskab Dipo Alam meminta kepada Staf Khusus Presiden Bidang
Pembangunan Daerah dan Otda Velix Wanggai dan jajarannya untuk bekerja
sebagaimana biasa.
Pandangan Pribadi
Sebelum ini Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otda, Velix Wanggai, dalam siaran
persnya, Kamis (19/6) mengatakan, walaupun menjadi staf di kantor Staf
Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, namun apa
yang dilakukan oleh Setyardi adalah pandangan dan sikap pribadi.
“Dengan
demikian, setiap langkah serta substansi yang termuat di dalam tabloid
Obor Rakyat hanya mewakili pandangan pribadi Setyardi, dan bukan
pandangan Istana,” tegas Velix.
Namun
Velix menegaskan, Setyardi telah menyatakan siap bertanggung jawab atas
apa yang dilakukannya dalam penerbitan tabloid Obor Rakyat tui. Bentuk
pertanggungjawaban itu, kata Velix, dapat diklarifikasi di lembaga
penegak hukum, lembaga pengawas Pemilu, maupun lembaga pengawas pers.
Ditegaskan
Velix, secara pribadi, ia memiliki posisi dasar netral dalam prosesi
Pilpres 2014 karena statusnya sebagai Pegawai Negeri sipil (PNS). Namun,
sebagai Staf Khusus Presiden, Velix menegaskan ia tidak bisa mengontrol
pikiran yang hidup dan pilihan hati dari masing-masing individu,
termasuk kepada Setyardi yang konsen dan prihatin dengan prosesi Capres
2014. (ES)
0 komentar:
Posting Komentar