Liputan6.com, Pontianak - Boron Neutron Capture Cancer Therapy
atau BNCT menjadi metode baru yang diharapkan bisa mengobati dan
menyembuhkan kanker. Cara ini diyakini lebih efektif dibanding metode
lain, seperti operasi atau pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi atau
terapi sistemik.
Menurut
Kepala Peneliti Pengembangan BNCT dari Badan Tenaga Nuklir Nasional
(Batan) Yohannes Sardjono, metode penyembuhan ini dilakukan dengan
menembakkan neutron ke boron yang sudah disuntikkan dan masuk ke dalam
tubuh. Kecepatan tembakan yang menggunakan alat penembak polimatron ini
sama dengan laju pesawat terbang, yakni sekitar 2.200 meter per detik.
"Kira-kira
kecepatannya seperti Lion Air dan Garuda (Indonesia)," ujar Yohannes
dalam acara penandatanganan kesepakatan kerja sama (MoU) pengembangan
BNCT antara Batan dan Universitas Tanjungpura (Untan) di Pontianak,
Kalimantan Barat, Kamis (14/8/2014).
Dijelaskan
bahwa sasaran dari tembakan neutron ke boron ini adalah sel kanker.
Ketika proses tersebut sudah dilakukan, maka sel kanker akan hancur dan
penderita kemungkinan besar sembuh setelah menjalani beberapa proses
lanjutan.
"Reaksi nuklir dari proses itu akan membentuk partikel alfa dan litium yang menghancurkan sel kanker," papar Yohannes.
Partikel-partikel
berat tersebut mampu menghasilkan energi sekitar 2,34 mega electron
volt. Partikel ion litium memiliki jangkauan di area sel kanker sekitar 5
mikrometer dan partikel alfa sekitar 9 mikrometer. Sehingga radiasi
hanya akan membunuh sel kanker saja dan tidak merusak sel yang sehat.
"Dan
penelitian kami ini lebih berfokus pada polimatron (alat penembak).
Sebelumnya sudah ada 13 negara Eropa dan empat negara Asia yang
mengembangkan ini (BNCT). Kita yakin bisa," tandas Yohannes.
0 komentar:
Posting Komentar