Jakarta
(ANTARA News) - Presiden terpilih Joko Widodo mempertimbangkan kepala
daerah berprestasi masuk kabinet untuk membantu dirinya dalam rangka
menjalankan roda pemerintahan mendatang.
"Kepala
daerah masuk kabinet Jokowi-JK bisa saja, kenapa tidak, karena semuanya
memungkinkan," ujar Joko Widodo kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Menurut dia, penyusunan kabinet belum final karena masih digodok secara matang dan fokus dengan mempertimbangkan segala aspek.
"Penyusunan maupun penetapan kabinet itu belum final karena masih digodok dengan matang," katanya.
Sebelumnya,
pakar politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing
mengatakan kepala daerah yang mempunyai rekam jejak teruji serta
berintegritas luar biasa patut dipertimbangkan masuk jajaran kabinet.
Sosok
dimaksud di antaranya Wali Kota Surabaya (Tri Rismaharini), Walikota
Bogor (Bima Arya), Walikota Bandung (Ridwan Kamil), dan Bupati Kudus
(Musthofa).
"Tidak
ada masalah gubernur maupun bupati dan wali kota masuk jajaran kabinet
Jokowi-Jk. Yang penting memenuhi syarat dan karakter yang baik seperti
yang dimiliki Jokowi," ujar Emrus Sihombing di Jakarta, Rabu.
"Syarat
kepala daerah yang menjadi menteri antara lain, berintegritas luar
biasa, bermoral yang kukuh, rekam jejak yang sudah teruji, dan punya
keberanian mengambil keputusan demi perbaikan," ujar dia.
Kriteria
lainnya adalah mau melaporkan ke aparat hukum dan kepada Presiden bila
bawahannya melakukan korupsi, berani memecat bawahannya bila korupsi,
dan punya kapabilitas sesuai dengan kementerian yang dipimpinnya.
"Lalu,
tidak mau kompropmi dengan kekuatan politik apa pun dalam menjalankan
kementerian, bersedia dan rela mundur bila melakukan dugaan tindakan
pidana dalam bentuk apa pun, menyatakan bersedia diaudit publik
kekayaannya dan keluarganya setiap saat, tidak mempunyai beban politik
pada pemerintahsn masa lalu serta memiliki kesamaan dalam bidang
kejujuran, ketulusan, mau bekerja keras seperti Jokowi," katanya.
(A063/H-KWR)
Editor: Tasrief Tarmizi
0 komentar:
Posting Komentar