Bogor
(ANTARA News) - Kepolisian Resor Bogor Kota mengambil langkah inisiatif
melakukan penjagaan di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
guna menghadapi situasi pembatasan bahan bakar minyak oleh Pertamina.
"Kami
menempatkan lima orang personel di setiap SPBU yang ada di Kota Bogor,
tujuannya adalah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di tengah
situasi pembatasan BBM bersubsidi saat ini," kata Kasubah Humas Polres
Bogor Kota, Ajun Komisari Polisi Eka Mayasari, di Bogor, Jawa Barat,
Selasa.
AKP
Eka menjelaskan, terdapat 25 SPBU yang tersebar di sejumlah wilayah di
Kota Bogor. Personel yang ditempatkan terdiri atas satu orang anggota
Bintara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), dua
petugas Quic Respon dan dua petugas pengatur arus lalu lintas.
Dalam
penjagaan tersebut, lanjut AKP Eka setiap petugas memiliki tugas
masing-masing seperti anggota Babinkamtibmas memberikan sosialisasi
kepada masyarakat yang hendak membeli BBM, baik itu informasi lokasi
SPBU yang masih melayani maupun imbauan agar tidak panik menghadapi
situasi saat ini.
"Sedangkan
petugas Quic Respon bertugas secara berkeliling dari satu SPBU ke SPBU
lain, tugasnya memonitor situasi dan kondisi mengantisipasi terjadi
kecurangan atau tindak kriminal terkait pembatasan BBM," kata Eka.
Menurut
AKP Eka, dampak dari pembatasan BBM oleh Pertamina menimbulkan
kepanikan di masyarakat sehingga selama dua hari terakhir terjadi
antrian pembelian di SPBU.
Situasi
ini menyebabkan arus lalu lintas di sekitar SPBU menjadi terhambat
dengan panjangnya antrean kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar.
"Maka
itu, kita tempatkan petugas pengatur arus lalu lintas yang mengatur
agar antrean kendaraan tidak mengular sampai ke jalan. Misalnya kalau
antrean panjang, kita tutup sementara agar antrian tidak sampai keluar
jalan," kata AKP Eka.
Menurut AKP Eka, penempatan personel di seluruh SPBU di Kota Bogor dimulai hari ini sampai batas waktu yang tidak ditetapkan.
Sementara
itu, pantauan Antara di SPBU 34-16102 jalan Padjajaran Kota Bogor
terlihat antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM jenis premium hingga
keluar jalan.
Pengelola SPBU bahkan membuat pengumuman membatasi pengisian BBM Premium maksimal hanya Rp100.000 saja untuk per kendaraan.
"Kami
sudah kehabisan stok, karena banyak yang membeli. Pasokan kami dibatasi
oleh Pertamina, yang biasanya kita butuh 50 ton, hanya dikirim 45 ton,
jadi kita batasi pembelian agar tidak kebahabisan stok," kata petugas
pengisian BBM di SPBU tersebut.
(KR-LR/Z002)
Editor: Tasrief Tarmizi
0 komentar:
Posting Komentar