Liputan6.com, Timika -
Aparat TNI dan Polri bersenjata lengkap hingga Kamis 14 Agustus 2014
petang masih berjaga-jaga di sejumlah titik yang dianggap rawan di Kota
Timika, Papua.
Begitu juga dengan warga Kebun Siri yang menjadi lokasi rawan. Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (15/8/2014) dini hari, mereka juga bersiaga dan dilengkapi senjata tajam.
Sebagian
ada yang berkumpul dengan cara berkelompok tak jauh dari aparat
gabungan yang bersiaga dan ada juga yang melakukan aksi blokade jalan di
beberapa lorong di kompleks Kebun Siri, Timika, Papua.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi penyerangan lanjutan pascainsiden yang menewaskan 8 orang tewas.
Meski
masih dilanda trauma, warga Kebun Siri berharap aparat gabungan tidak
hanya mampu menjaga keamanan tapi ikut membantu memulihkan situasi Kota
Timika.
Mengantisipasi
agar tidak terjadi penyerangan lanjutan, aparat gabungan juga melakukan
patroli berkeliling kota sekaligus mengajak warga menahan diri dan
tidak mudah terprovokasi.
Meski
situasi sudah mulai kondusif, warga Timika masih merasa takut keluar
rumah, kantor-kantor pemerintahan, sekolah-sekolah, dan bank. Bahkan
sebagian besar pertokoan masih tutup.
Sementara
itu, saat patroli, aparat gabungan mengamankan 12 warga. Mereka dibawa
ke Polres Mimika untuk menjalani pemeriksaan karena diduga sebagai
penyuplai senjata tajam berupa panah-panah wayer yang merupakan bahkan
untuk membuat senjata rakitan.
Kasus
penyerangan yang mengakibatkan 8 orang meninggal dunia terjadi pada
Kamis 14 Agustus kemarin diduga dipicu tewasnya Kepala Suku Dani, Korea
Waker.
Hingga kini, aparat gabungan masih mencari penyebab kematian Korea Waker yang diduga sebagai pemicu penyerangan.
0 komentar:
Posting Komentar