Perserikatan
Bangsa-bangsa, Amerika Serikat (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat
Barack Obama akan memimpin pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB bulan
depan untuk membahas penanganan gelombang pejuang asing yang masuk ke
Irak dan Suriah, kata pejabat Amerika Serikat, Senin.
Ini
akan menjadi kesempatan kedua Obama untuk memimpin pertemuan badan
tinggi dunia itu. Pada 2009, dia memimpin pertemuan non-proliferasi
nuklir.
Obama
dijadwalkan berpidato di sidang Majelis Umum PBB pada 24 September dan
menghadiri KTT iklim PBB yang diselenggarakan oleh Sekretaris Jenderal
Ban Ki-moon pada 23 September.
"Masalah
dari teroris yang bepergian ke negara-negara asing memang bukan hal
yang baru, tapi ancamannya telah menjadi semakin akut," kata pejabat AS
untuk PBB.
Pejabat
AS memperkirakan sekitar 12 ribu pejuang asing telah bergabung dengan
gerilyawan di Irak dan Suriah yang sekarang mengontrol sebagian besar
wilayah negara itu dan dituduh telah melakukan aksi kekejaman.
"Internet
dan media sosial telah memberi kelompok teroris cara baru yang belum
pernah terjadi sebelumnya untuk mempromosikan ideologi kebencian mereka
dan menginspirasi calon anggota. Konflik di Suriah dan Irak telah
menyoroti ancaman ini," kata pejabat itu.
Pekan
lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan bahwa
Perserikatan Bangsa-bangsa harus mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh
para pejuang asing itu.
"Kami
bermaksud untuk bergabung bersama guna membawa ini ke pertemuan PBB
bulan ini dan menempatkannya dalam agenda untuk menarik dukungan dari
negara-negara sumber serta negara-negara yang menjadi perhatian," kata
Kerry setelah pertemuan di Sidney.
Dia
mengatakan Australia dan AS telah sepakat untuk "bekerjasama menyusun
kumpulan praktik terbaik di dunia terkait para pejuang asing itu."
Pada
Jumat, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang berusaha melemahkan
gerilyawan di Irak dan Suriah dengan cara memutus alur masuk para
pejuang asing dan pembiayaan dari negara-negara Teluk atau negara
lainnya.
Resolusi
tersebut mencantumkan daftar hitam dari enam pejuang yang dituduh
menyalurkan dana dan mengatur perjalanan bagi para pejuang asing untuk
membantu front Al-Nusra di Suriah.
Juru
bicara pejuang Negara Islam Mohamed Abu al-Adnani juga ikut dimasukkan
ke daftar sanksi yang mengatur larangan bepergian ke luar negeri dan
pembekuan aset, demikian AFP.
(G003)
(G003)
Editor: Ruslan Burhani
0 komentar:
Posting Komentar