Bekasi
(ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Indonesia Kota Bekasi, Jawa Barat,
menilai kebijakan pemerintah membatasi penjualan solar bersubsidi dan
premium akan memengaruhi harga barang di pasaran.
"Selama
ini, kenaikan harga barang industri maupun makanan selalu dipicu karena
adanya hambatan pada masalah distribusi," kata Ketua Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo) Kota Bekasi, Purnomo, di Bekasi, Senin.
Menurutnya,
pembatasan penjualan bahan bakar minyak (BBM) tersebut akan menghambat
laju distribusi barang dari produsen kepada konsumen.
"Dampaknya pasti ada, karena dengan adanya pembatasan tersebut maka distribusi barang jadi terganggu," ujarnya.
Dia
mengatakan, dengan adanya pembatasan tersebut maka akan terjadi
kelangkaan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan
konsumen akan mengalami kesulitan, maka potensi kenaikan harga barang
sangat besar.
"Otomatis
dengan adanya pembatasan itu pasokan bahan bakar jadi berkurang. Jika
pasokan bahan bakar tetap normal dan tidak terganggu, mungkin harga
barang bisa stabil," katanya.
Purnomo
menambahkan, pemerintah seharusnya melakukan pendataan pengusaha
industri dan transportasi sebelum memberlakukan kebijakan tersebut.
Selain itu juga harus disiapkan sebuah solusi agar tidak ada lonjakan harga barang secara tiba-tiba.
"Mungkin bagus usaha pemerintah ini, tapi seharusnya ada sosialisasi," katanya. (AFR/Z002)
Editor: B Kunto Wibisono
0 komentar:
Posting Komentar