Dubai
(ANTARA News) - Para penculik di Suriah telah membebaskan seorang
wartawan Amerika Serikat yang hilang sejak 2012, kata Menteri Luar
Negeri AS John Kerry, Minggu, setelah Al-Jazeera milik Qatar
mengungkapkan upaya-upaya oleh negara Teluk Arab itu untuk
membebaskannya.
Kerry
mengatakan dalam satu pernyataan yang mengumumkan pembebasan Theo
Curtis, bahwa Amerika Serikat menggunakan "setiap upaya diplomatik,
intelijen dan alat militer" yang ada untuk mengamankan pembebasan warga
Amerika lainnya yang disandera di Suriah.
Berita
pembebasan Curtis muncul hanya beberapa hari setelah para militan
Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS/IS) pekan ini membunuh wartawan
Amerika James Foley, yang diculik di Suriah pada 2012.
Satu sumber Qatar mengatakan kepada Reuters bahwa Curtis telah diserahkan kepada perwakilan PBB di Suriah.
"Badan-badan
intelijen Qatar berada di balik pembebasan wartawan Amerika di Suriah
itu. Qatar, seperti banyak negara, ingin membebaskan orang-orang yang
ditahan demi alasan kemanusiaan," kata sumber itu menambahkan.
Sumber
Qatar tidak memiliki rincian tentang apa yang telah Qatar dilakukan
untuk membebaskannya, hanya mengatakan bahwa telah terjadi masalah
"komunikasi dengan orang yang tepat di Suriah".
Pembebasan
itu terjadi hanya beberapa hari setelah kelompok militan ISIS yang
berperang di Irak dan Suriah mengeluarkan video menampilkan pemenggalan
Foley.
Video
itu, disertai dengan ancaman untuk membunuh wartawan Amerika lain yang
disandera, Steven Sotloff, terinspirasi meluasnya reaksi mendadak yang
luas di Barat dan keinginan untuk memburu para pembunuhnya.
Sumber
Qatar itu mengatakan tidak tahu apakah Qatar terlibat dalam upaya
membebaskan wartawan lain, tetapi menambahkan bahwa "setiap tawanan
(Negara Islam) akan sangat sulit bagi Qatar untuk membebaskannya,
sementara yang lain dengan kelompok yang berbeda akan lebih mudah."
Komite yang berbasis di AS untuk Melindungi Wartawan memperkirakan bahwa sekitar 20 wartawan yang hilang di Suriah.
Banyak dari mereka diyakini ditahan oleh ISIS.
Dalam
satu pernyataan video yang dirilis oleh penculik Curtis pada beberapa
titik selama ditawan, Curtis mengatakan bahwa ia adalah seorang wartawan
dari Boston, Massachusetts, kata Al Jazeera.
Mengomentari
perlakuan dalam video itu, Curtis mengatakan, ia "memiliki semua" apa
yang dibutuhkan dan "semuanya komplit, mulai dari makanan, pakaian,
bahkan teman-teman sekarang ", demikian Reuters.
(H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
0 komentar:
Posting Komentar