Jakarta
(ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
menilai patahnya bus jenis gandeng (articulated) Transjakarta disebabkan
oleh kondisi jalur yang tidak rata atau bergelombang.
"Kalau
kita perhatikan lagi, banyak sekali jalur busway, tepatnya permukaan
jalannya itu tidak rata atau bergelombang, sehingga bus tidak bisa
berjalan dengan mulus," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Oleh
sebab itu, pria yang akrab disapa Ahok itu pun mengaku telah meminta
Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta agar memperhatikan kondisi jalur
busway di ibukota.
"Saya
sudah sampaikan kepada Dinas PU bahwa permukaan jalan untuk jalur
busway itu tidak boleh bergelombang, harus rata. Kalau dilewati bus
jenis gandeng, sambungannya pasti bisa patah, karena bus terayun
kencang," ujar Ahok.
Dia
menuturkan apabila kondisi jalan tidak rata, maka sebagus apapun merek
busnya pasti cepat mengalami kerusakan. Kendati demikian, pihaknya tetap
akan mempelajari lagi penyebab patahnya bus tersebut.
"Merek
yang bagus saja bisa rusak, apalagi yang tidak bagus. Tapi, kita masih
terus mencari tahu lagi penyebab bus yang patah itu. Sejauh ini, baru
bisa dibilang penyebabnya adalah jalan yang bergelombang," tutur Ahok.
Lebih
lanjut, dia mengungkapkan kondisi bus yang patah itu sendiri juga akan
dipelajari, mulai dari kondisi secara keseluruhan, garansi serta kontrak
servis.
"Kita
kan masih belum tahu kelemahan bus itu apa, makanya kita teliti lagi.
Kita cek juga garansinya, masih ada atau tidak, serta kontrak servis
yang ditawarkan," ungkap Ahok.
Sebuah
bus Transjakarta jenis gandeng yang melayani Koridor XI (Kampung
Melayu-Pulogebang) mengalami patah baut sekitar pukul 15.00 WIB di Jalan
Raya Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur.
Akibat patah baut tersebut, bus jenis gandeng (articulated) itu terlepas pada bagian sambungannya.
(R027/E005)
Editor: Tasrief Tarmizi
0 komentar:
Posting Komentar